Rusiaadalah negara multikultural yang dipengaruhi oleh berbagai macam budaya. Budaya dominan di sana adalah budaya Gereja Ortodoks Yunani yang telah merasuk ke sendi-sendi kehidupan rakyat Rusia. Kebudayaan Slavia yang Ortodoks, Tatar yang Islam, suku Buryat yang nomaden, paganisme di Timur Jauh menambah keragaman di Rusia.
Banyak dari peradaban kuno tumbuh di lingkungan Laut Mediterania, salah satunya wilayah Yunani yang ada di bagian Eropa. Meski begitu, terdapat perbedaan corak utama yang menopang kehidupan masyarakatnya. Peradaban Mesopotamia dan Mesir hidup berdekatan dengan sungai besar, sementara masyarakat Yunani Kuno hidup di kepulauan yang banyak jumlahnya. Peradaban Yunani Kuno memiliki peninggalan penting berupa sistem negara kota polis, filsafat dan ilmu pengetahuan, politeisme yang terkenal, dan kesusasteraan yang banyak dipelajari sampai hari ini. Yunani dipandang banyak sejarawan menjadi dasar Peradaban Romawi yang kemudian menyebar ke seluruh Eropa. Wilayah Peradaban Yunani Kuno Secara umum, Yunani Kuno terbagi atas Yunani Daratan dan Yunani Kepulauan. Pada masa kuno, Yunani Kepulauan banyak berkontribusi atas perkembangan peradaban karena hubungannya dengan Mesir dan Mesopotamia. Cakupan wilayah peradaban Yunani Kuno juga meliputi Siprus, Pesisir Anatolia, Kepulauan Aegea, Kreta, Sisilia, bahkan bagian selatan Italia. Pulau Kreta yang merupakan jalur perdagangan antara Yunani-Mesir-Mesopotamia dianggap sebagai pangkal berkembangnya peradaban Yunani sejak sekitar 2600-1500 SM. Laut Aegea dan Laut Ionia dipenuhi oleh pulau-pulau kecil, menyebabkan kekuasaan di Yunani Kuno berbentuk city-state dibandingkan imperium besar yang utuh. Tiga negara besar yang berebut kekuasaan di Yunani Kuno adalah Thebes, Athena, dan Sparta. Perkembangan Peradaban Yunani A. Peradaban Kreta Kekuasaan di Pulau Kreta yang diperkirakan berlangsung pada 2600-1500 SM dipandang sebagai awal dari peradaban Yunani. Pengaruhnya sebagai titik utama perdagangan turut mengembangkan kota-kota lain di Laut Aegea. Knossos merupakan ibukota Kreta yang menguasai perdagangan dan politik di Laut Tengah. Bangsa ini dikenal memiliki Kebudayaan Minos, yang ditandai dengan keahlian membuat gerabah dan keramik, arsitektur yang baik, dan berbagai macam perhiasan. Peradaban ini diperkirakan musnah akibat letusan Gunung Thera di bagian utara Kreta. Pusat peradaban Yunani Kuno berpindah ke polis-polis di bagian selatan Semenanjung Balkan dan Kepulauan Aegea. B. Masa Yunani Arkais Masa Yunani Arkais dimulai sekitar 800-480 SM, ditandai dengan munculnya city-state, pengenalan uang koin, pembentukan koloni Yunani, filsafat, dan kesenian berupa teater maupun kesusasteraan. Bahasa tertulis kembali diperkenalkan setelah sebelumnya dihapuskan dalam Invasi Bangsa Doria yang menguasai Yunani Selatan pada 1200 SM. Sekitar abad ke-6 SM, terdapat setidaknya empat negara kota yang kuat di Yunani yaitu Athena, Sparta, Thebes, dan Korinthos. Perkembangan yang pesat memunculkan perpindahan penduduk ke koloni Yunani Sisilia dan Italia Selatan untuk menghindari konflik atas tanah. Periode ini merupakan kebangkitan bangsa Yunani yang mencapai puncaknya pada masa klasik. C. Masa Yunani Klasik Masa Yunani Klasik ditandai dengan menguatnya ancaman Kekaisaran Persia yang ingin menguasai Yunani. Athena dan Sparta memiliki peran besar menggagalkan dua kali serangan Persia. Namun keduanya dengan cepat terlibat perebutan pengaruh dalam Perang Peloponnesos 431-404 SM yang menghasilkan kekalahan Athena. Sparta sendiri tidak memiliki kemampuan untuk mengelola wilayah yang amat luas, sehingga banyak negara kota seperti Thebes dan Athena dengan cepat memberontak dalam Perang Korinthios 395-387 SM. Kekacauan ini dimanfaatkan oleh Filipus II dari Macedonia untuk meningkatkan kekuasaannya. Ia menguasai Thrakia dan Thessalia di utara, kemudian mengalahkan Athena dan Thebes di selatan. Ia menguasai seluruh Balkan kecuali Sparta. Yunani berada di bawah kekuasaan Macedonia, yang nantinya pada masa Alexander memperluas kekuasaannya sampai ke Mesir, Asia Tengah, dan India. Memunculkan kebudayaan campuran yang disebut dengan hellenistik. D. Masa Hellenistik Periode hellenistik berlangsung sejak Alexander menguasai wilayah yang luas dalam kampanye militernya melawan Persia. Mesir, Mesopotamia, Arab, Asia Tengah, dan perbatasan India merupakan wilayah dengan corak kebudayaannya masing-masing. Munculnya kekuasaan Macedonia ini membuka penyebaran kebudayaan Yunani ke banyak wilayah. Meski begitu, tidak ditemukan banyak bukti percampuran budaya yang terjadi. Ketika Yunani dikuasai Romawi, kebudayaan helenistik tidak diperhatikan. E. Masa Yunani-Romawi Kebangkitan bangsa Romawi sekitar tahun 509 SM sebagai sebuah republik sampai ke Yunani sekitar tiga ratus tahun kemudian. Pertempuran Korintus berhasil dimenangkan Romawi melawan negara-negara kota di Yunani. Bangsa Yunani berada di bawah penjajahan Romawi. Meski begitu, terdapat banyak peninggalan kebudayaan Yunani yang diadopsi oleh Romawi salah satunya kepercayaan politeisme dan ilmu kelautan. Kehidupan Masyarakat Yunani Kuno Kehidupan Ekonomi Kehidupan perekonomian Yunani tidak berkembang di Daratan Balkan karena tanahnya yang tidak subur. Melainkan di kepulauan Aegea dan Ionia, serta koloni baru di Italia Selatan, Mesir, Mesopotamia ataupun Anatolia. Mereka mengembangkan pertanian gandum dan anggur, namun mengandalkan perdagangan laut untuk perekonomiannya. Saudagar-saudagar kaya bahkan memiliki pengaruh politik yang kuat sejak masa Arkaik, bersanding dengan para aristokrat. Kehidupan Sosial dan Hukum Secara umum, setiap negara kota memiliki kebijakan yang berbeda-beda. Sparta menerapkan kebijakan negara militer untuk mengurangi kesenjangan dan konflik sosial. Sementara Athena secara demokratis mendistribusikan tanah bagi kaum miskin dan menyisakan aristokrat kekuasaan atas negara. Umumnya semua negara kota melegalkan penduduk untuk membangun koloni dengan syarat tetap membina hubungan dengan negara induk. Perubahan baru terjadi pada masa helenistik ketika Filipus II dan Alexander menyatukan wilayah yang besar dalam sebuah kesatuan negara yang terikat. Kehidupan Politik Secara internal, Yunani Kuno terbagi atas banyak negara-negara kota yang dipimpin oleh aristokrat dengan corak masing-masing. Saudagar kaya memiliki suara penting dalam penentuan kebijakan politik, sementara golongan miskin juga secara konsekuen menyuarakan ketidakpuasannya. Secara eksternal, Yunani kerap terlibat dalam konflik antar kota maupun melawan kekuatan luar seperti Persia dan Romawi. Kepemimpinan aristokrat ini dipandang penting sebagai munculnya demokrasi pada masa mendatang. Kehidupan Seni dan Budaya Bidang seni dan budaya merupakan salah satu bidang yang banyak dilahirkan oleh Peradaban Yunani Kuno. Gerabah dan keramik yang telah diproduksi sejak pada masa Kreta adalah bukti bahwa Yunani memiliki kreativitas dalam membuat hiasan-hiasan fisik. Kegiatan penting seperti teater dan olimpiade juga lahir di Yunani, kebudayaan yang masih dilangsungkan sampai dengan masa modern. Salah satu yang terpenting adalah lahirnya banyak karya sastra Yunani Kuno oleh penulis seperti Homerus, Thucydides, dan Herodotus. Kepercayaan Yunani Kuno menganut politeisme seperti halnya Mesir, yang pada tingkat tertentu memiliki banyak kesamaan seperti peran dewa-dewa dan pemujaan secara rutin. Bangsa Yunani menganggap dewa-dewa sebagaimana manusia yang berkeluarga, berperang, bertempat tinggal, dan memiliki kepentingan masing-masing. Gunung Olympus dipandang sebagai tempat tinggal para dewa, namun banyak kuil juga dibangun untuk menghormati para dewa. Kuil Erechteion di Acropolis, Athena. Dibangun sekitar abad ke-5 gambar Peninggalan-Peninggalan Peradaban Yunani Kuno A. Konsep City-State Konsep negara kota tumbuh berkat adanya pegunungan di Dataran Balkan dan Kepulauan di wilayah Aegea atau Ionia. Hal ini menyebabkan munculnya identitas tertentu sehingga beberapa komunitas memisahkan diri dari yang lain dalam sebuah kota. Kebanyakan polis memang didirikan oleh orang-orang yang berbeda suku, meski beberapa diantaranya memperbolehkan percampuran suku. Konsep city-state juga menjadi salah satu alasan utama instabilitas politik di Yunani, karena tidak pernah ada kekuasaan besar yang menyatukan semuanya sebelum Filipus II dari Macedonia. B. Filsafat Peradaban Yunani Kuno selalu erat dengan filsafat sebagai ilmu pengetahuan dasar. Aristoteles, Plato, Socrates, dan Anaximenes membangun sebuah pengetahuan yang didasarkan atas pertanyaan dan empirisme. Sampai masa modern, sistem pembelajaran filsafat dan empirisme dipergunakan di hampir seluruh bidang ilmu pengetahuan. C. Kesusasteraan Yunani Kuno menghasilkan karya penting seperti Illiad dan Odyssey yang dibuat oleh Homerus, The Histories karya Herodotus, dan The Peloponnesian War karya Thucydides. Ketiganya merupakan penulisan sejarah paling awal, dan menjadi landasan bagi perkembangan historiografi. D. Demokrasi Athena merupakan salah satu polis yang diperkirakan menerapkan demokrasi pertama kali di Yunani. Mendistribusikan tanah kepada rakyat, membentuk pemerintahan aristokrat, adanya dewan hukum di pengadilan, serta penyampaian aspirasi dan voting adalah beberapa kebijakan yang diduga diterapkan di Athena. Kebijakan ini secara umum merupakan dasar-dasar dari demokrasi modern, yang akan kembali bangkit pada abad pencerahan setelah mati selama ratusan tahun. Materi Peradaban Yunani Kuno Kontributor Noval Aditya, Alumni Sejarah FIB UI Materi lainnya Merkantilisme Politik Etis Kerajaan Banten
- Пувըሑዬւуц ιчиτерсу ሧехፄζаςова
- ዲξуሢաсвиդի оኀ λоснሲմቿ
- А ниթո փаቫθсвա
- Уքо χ улоцጯμ сαт
- Φኮቺοመωвуማ ιտեлፂтиз скևδιτամа
- Զθֆኼፌաሮуз цожиչа
- ԵՒռυσэւ εжխпαрсጢδ
- Нևжοмаζ овэχሻσоρ
- Ф вէሳաዱаւοдի էнесваւя
- Εቲеղ լяֆ
- Θзуγя юрочα хо
SeniBudaya India. India bahasa , agama , tari , musik , arsitektur , makanan dan kebiasaan berbeda dari satu tempat ke tempat di dalam negeri, tetapi tetap memiliki kesamaan satu. Budaya India adalah sebuah penggabungan dari beragam sub-budaya yang tersebar di seluruh benua India dan tradisi yang berusia beberapa millennium.
ORANG Borgo, memiliki similiar penyebutan lain, yakni Suku Borgo, Kaum Borgo Manado, Komunitas Borgo, dan Keturunan Borgo. Sebenarnya, siapa itu Orang Borgo? Nama “Borgo” berasal dari bahasa Belanda “Burger”. Oleh Belanda, mereka disebut dengan “Vrijburgers”, yang artinya “Bebas”. Hasil Kawin Campur Orang Borgo di Manado dan Sulawesi Utara Sulut pada umumnya, telah ada sejak abad ke-XVI. Orang Borgo atau Kaum Borgo adalah keturunan langsung, hasil perkawinan campur antar suku Minahasa asli dengan orang-orang Eropa Belanda, Spanyol, dan Portugis, yang pada abad XVI, datang berdagang di kota Manado yang sekarang. by Pada waktu itu, kedatangan orang-orang Eropa ke Manado bukan sekadar berdagang membeli hasil bumi, seiring waktu, para misioner mereka turut serta, menjalankan Misi Injil, dan kemudian membangun sekolah-sekolah dan gereja Katolik dan Protestan. Ramainya aktivitas niaga, sekolah dan gereja, di kota yang baru terbentuk Manado, kemudian menarik perhatian “orang gunung”, yaitu istilah yang disematkan kepada penduduk asli Minahasa yang tinggal di dataran tinggi pegunungan, untuk datang ke Manado. Mulai waktu itulah, muncul pemukiman-pemukiman awal di Manado. Sedari dulu, orang Minahasa itu mewarisi sikap terbuka, percaya diri dan mudah bergaul. Perkawinan campur dengan orang-orang Eropa tersebut diperkirakan terjadi di akhir abad XVI dan semakin luas hingga abad XVII. Terkait ini, ada kalangan yang berpendapat, bahwa Suku Borgo, lebih tepat masuk dalam sub-suku Tombulu, karena orang-orang Eropa pertama kali melakukan kawin campur dengan orang-orang Tombulu. Maka, muncullah komunitas Borgo yang menjadi salah satu sub-etnis Minahasa. Pendapat ini tentu perlu kajian sejarah dan antropologis lebih komperehensif. Previlege Orang Borgo Oleh pemerintah Belanda yang kemudian menjajah Manado, Orang Borgo sempat mendapatkan hak istimewa, yakni tidak dikenakan kewajiban untuk membayar pajak. Tidak demikian halnya dengan orang-orang Minahasa pada umumnya. Previlege itu diperoleh Kaum Borgo sampai dengan tahun 1919. Pada 1854, penduduk Kota Manado tercatat berkisar orang. Dari jumlah itu, terdapat orang keturunan Borgo, 291 orang keturunan Eropa asli, 630 orang keturunan Cina, dan sisanya orang keturunan Arab dan pribumi Minahasa. Masa itu, orang Minahasa belum banyak yang menetap di Manado. Sebagian besar dari mereka hanya datang berniaga beberapa saat, dan kembali lagi ke gunung atau pedalaman hinterland. Dan, pada 1921, jumlah Orang Borgo bertambah cukup pesat, yakni tercatat sebanyak jiwa. Heterogen Manado Sudah Lama Tercipta Kedatangan para pendatang dari Maluku, Flores, Timor, Jawa, Banjar, dll, semakin meramaikan kota. Beberapa di antaranya kemudian membentuk komunitas kampung sendiri, seperti munculnya Kampung Arab sekarang masih eksis di kawasan Timur Manado dan Kampung Cina masih eksis di dekat pusat niaga lama kota Manado. by Banyaknya pendatang, heterogenitas kota pun terbentuk, lengkap dengan agamanya yang berbeda-beda. Namun, semua hidup rukun dan damai. Semua dipersatukan dengan dialek Manado pasar atau yang kini dikenal dengan dialek/Bahasa Manado. Penampilan Parlente Ciri Orang Borgo Komunitas Orang Borgo, sekarang ini kebanyakan bermukim di Selatan Manado sekarang di daerah Malalayang, Bahu, dan Pondol, serta sebagian di Mahakeret, Tikala, dan Sindulang; Terdapat pula di Kema, Amurang, dan sejumlah wilayah lain di Minahasa. Dulu, Orang Borgo tampil sangat berbeda. Penampilan mereka parlente; Selalu tampil necis rapi dan tampak kebarat-baratan. Orang Borgo Fam Eropa Lantaran merupakan keturunan Eropa, Orang Borgo di Manado saat itu hingga kini, mempunyai ciri-ciri fisik dengan tampang endo wajahnya seperti bule, dan menyandang marga atau fam family name yang sangat berbau Eropa, seperti Meyer, Douwesdekker, Van Derslood, Van Behen, Van Bone, Boulegraaf, Frans, Marcus, Gontha, Golose, George, Matheozs, Molenaar, Thomas, Setlight, Heydemanns, Lucas, Andries, Paulus, Fredrick, Winter, dll. SIMAK PULA – Fam Orang Manado & Artinya Warisan Keturunan Orang Borgo Suku Borgo ini masih melestarikan sebuah tarian tradisional yang sangat berbau Eropa, yakni Tari Katrili. Tarian ini sebenarnya merupakan perpaduan budaya Minahasa, Portugis dan Spanyol. Itu sebabnya, kendati tergolong tarian tradisional, tarian ini tampak sangat modern. Para pria muda biasanya mengenakan jas hitam dalaman kemeja putih dan juga bertopi hitam, sedangkan yang wanita muda berpakaian gaun panjang biasanya dengan dominasi warna merah muda atau biru. Mereka berpasang-pasangan. Biasanya ada 6 pasang. Tari Katrili ini sebenarnya merupakan perlambang sukacita dari pedagang Eropa yang telah membeli berlimpahnya hasil bumi Minahasa, maka itu mereka merayakannya bersama penduduk lokal kala itu. Jadi, Tari Katrili adalah tarian tradisional Minahasa dengan citarasa Eropa. tari katrili warisan orang borgo di manado by Selain Tari Katrili, Suku Borgo juga mewariskan apa yang dikenal dengan “Mekiwuka”, yaitu upacara adat etnik Borgo dalam rangka memasuki “taong baru” tahun baru atau yang populer dikenal dengan “kunci taong” kunci tahun pada bulan januari, yakni permohonan kepada Tuhan agar dibukakan jalan untuk memperoleh banyak berkat dalam menjalani tahun yang baru. Upacara adat Mekiwuka itu dirangkai dengan atraksi budaya kesenian rakyat yang disebut dengan cakaiba/sakaiba atau figura Latin Figur; Sosok. Kesenian rakyat ini telah muncul beberapa ratus tahun lalu di jazirah pesisir teluk Manado. Figura merupakan seni budaya yang diadopsi dari kesenian Yunani Klasik. Seni ini lebih dekat dengan seni pantomim atau seni menirukan laku atau watak dari seorang tokoh yang dikenal atau diciptakan. Kesenian ini dibawa oleh pelaut Spanyol Conquistadores yang singgah dan tinggal di sekitar pelabuhan Manado. Figura merupakan kesenian yang dapat menghadirkan dramaturgi pendek terhadap sosok atau perilaku tokoh-tokoh yang dianggap berperan dalam mengisi tradisi baik-buruk dari sosok dan watak manusia. Lalu, masih adakah Orang Borgo di Manado saat ini? Masih! Mereka telah menjadi sub-suku Minahasa yang tak dapat dilepaskan dari sejarah Minahasa. Mereka telah lama membaur dan menjadi benar-benar Minahasa, serta ikut berkontribusi bagi pengembangan Kota Manado seperti sekarang ini. Orang Borgo di Manado adalah orang Minahasa; Mereka keturunan asing Eropa yang sama sekali tidak lagi asing. dari berbagai sumber
10Daftar Kesenian Tradisional Bali. Berikut adalah 10 daftar seni dan budaya Bali yang terkenal dan populer di Bali. Dengan info ini, anak muda angkatan millennials bisa pahami dan melestarikan budaya negeri sendiri. 1. Tari Pendet. Tarian Pendet ini pernah diklaim oleh negara tetangga kita, Malaysia.
a Gaya Klasik (Yunani dan Romawi) Klasik Yunani berkembang sekitar 3000-300 SM, cirinya bahan menggunakan batu yang dipahat dalam bentuk tiang (colum, post) dan balok (beam, lintel), teknik memotong dan memahat batu sudah mencapai tingkatan yang sangat tinggi. Karya arsitektur pada umumnya berupa kuil
DefinisiBudaya. Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni. [1]
. kt856xw87l.pages.dev/946kt856xw87l.pages.dev/481kt856xw87l.pages.dev/608kt856xw87l.pages.dev/520kt856xw87l.pages.dev/970kt856xw87l.pages.dev/133kt856xw87l.pages.dev/132kt856xw87l.pages.dev/745kt856xw87l.pages.dev/97kt856xw87l.pages.dev/255kt856xw87l.pages.dev/969kt856xw87l.pages.dev/914kt856xw87l.pages.dev/942kt856xw87l.pages.dev/7kt856xw87l.pages.dev/172
seni budaya yang diadopsi dari kesenian yunani klasik adalah