MateriKhutbah Jumat: Kuatkan Tsiqah kepada Allah di Masa Wabah Bahkan, banyaknya pembunuhan dan kematian juga termasuk fitnah akhir zaman. Sebagaimana Nabi pernah bersabda, إِنَّ بَيْنَ يَدَيِ السَّاعَةِ لَأَيَّامًا يَنْزِلُ فِيهَا الْجَهْلُ وَيُرْفَعُ فِيهَا الْعِلْمُ وَيَكْثُرُ فِيهَا الْهَرْجُ وَالْهَرْجُ الْقَتْلُ.
Khutbah Jumat Tentang Fitnah Akhir Zaman – Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari siksa neraka, dan dari siksa kubur, dan dari godaan hidup dan mati, dan dari kejahatan godaan DajjalBahasa Arab Latin Allahumma inni audzubika min adzabi jahannama wa min adzabil qabri wa min fitnatil mahya wal mamati, wa min syarri fitnatil Masihid “Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari siksa Neraka, dari siksa kubur, dari fitnah hidup dan mati, dan dari fitnah jahat al-Masikh a-Dajjal” Hadits riwayat Muslim. Imam Manas dan Abu Hurairah.Nasihat Abah Guru Sekumpul Hadapi Fitnah Akhir Zaman Qanaah Salah Satu KuncinyaArtikel ini telah tayang di website dengan judul “Doa Pencegah Penistaan Haji, Dibaca Saat Bangun Terakhir”, klik baca doa-terdinding-dari-fitnah – berikut terhindar dari fitnah Dajjal yang dilantunkan di akhir hari kiamat Semoga Allah melindungimu dari siksa kubur dan siksa api neraka serta godaan hidup dan mati serta godaan DajjalMembagikan artikel islami, tawjihat, hikmah, khazanah, berita dan informasi kepada masyarakat umum khususnya masyarakat muslim. H. Abu Athar Ahmad, Pemimpin Redaksi Lc, Al-Azhar Syarif Egypt Alumni Icon Name facebook twitter instagram youtube linkedin external-link“Mereka menolak untuk memiliki salinan Alquran di sel saya, tetapi yang tidak mereka ketahui adalah bahwa saya telah menghafalnya selama lebih dari 40 tahun. Saya hanya ingin menyentuh Alquran, tidak lebih.” – Muhammad Morsi Akhir zaman identik dengan zaman fitnah. Para ulama menafsirkan fitnah dengan mengatakan bahwa keadaannya berlawanan dengan yang seharusnya. Ya fitnah kalau putih disebut hitam, siang dikacaukan malam, gelap dikacaukan terang, kalah tapi merasa menang. Adalah fitnah bahwa orang jujur dianggap pembohong, padahal pembohong pun dipercaya. Adalah fitnah jika pengkhianat dianggap pahlawan sedangkan pahlawan menjadi Khutbah Jum’at Akhir Zaman pustaka ArafahRasulullah SAW menggambarkan fitnah itu sebagai sepenggal malam yang kelam. Dalam suasana gelap tidak banyak yang bisa Anda lakukan. Jika Anda bertekad untuk melakukannya, Anda akan mengambil banyak risiko. Dalam kegelapan, sulit bagi kita untuk melihat dan oleh karena itu tidak mungkin membedakan antara ular dan tongkat dan tidak mungkin membedakan antara penampakan domba dan serigala. Dalam kegelapan kita tidak bisa membedakan mana racun dan mana makanan. Demikianlah, dalam kegelapan fitnah akhir zaman, manusia tidak lagi mampu membedakan antara kawan dan lawan, antara musuh dan kawan. Yang terjadi adalah musuh menjadi teman setia, sedangkan saudara kandung menjadi musuh dan objek kebencian. Perselingkuhan dan iman menjadi gelap dan karena itu, Buku Ceramah Jum’at Akhir diharapkan menjadi sarana bagi para mubaligh untuk menyampaikan pesan, harapan dan tuntunan akhir zaman yang akan menggugah kesadaran dan mencerahkan pemikiran umat Islam. Sehingga mereka mampu mengambil sikap yang benar berdasarkan Al Quran dan As Sunnah dalam menjaga diri dan keluarga mereka dari berbagai huru hara dan fitnah yang akan terjadi di akhir الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهْ وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ Biarkan dia tidak tersesat dan biarkan dia tersesat. وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّels والصَّلاَةُ وَ السَّلاَمُ عَلَى عَبْدِهِ وَ رَسُوْلِهِ مُحَمَّدِ بْنِ عَبْدِ اللهِ الَّذِي لاَ نَبِيَ وَ لاَ رَسُوْلَ بَعْدَهُ إِلَى قِيَامِ السَّاعَةِ – بَلَّغَ الرِّسَالَةَ وَ أَدَى الأَمَانَةَ وَ نَصَحَ الأُمَّةَ وَ جَاهَدَ فِي سَبِيْلِ اللهِ حَقَّ جِهَادِهِ . Tuhan memberkatiقال الله تعالي يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوْا رَبَّكُمُ الَّذِيْ خَلَقَكُمْ مِّنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالاً كَثِيْرًا وَنِسَآءً وَاتَّقُوا اللهَ الَّذِيْ تَسَآءَلُوْنَ بِهِ وَاْلأَرْحَامَ إِنَّ اللهَ كَانَ عَلَيْكُمْ dia juga berkata SebelumnyaKhutbah Jumat Fitnah Akhir Zaman Berebut Jabatanاَمَّا بَعْدُ; فَإِنَّ أَصْدَقَ الْحَدِيثِ كِتَابُ اللهَ، وَخَيْرَ الْهَدْيِ هَدْيُ مُحَمَّدٍ صَلَّى الله عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَشَّرَ الأُمُورِ مُحْدَثَاتُهَا وَكُلَّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ وَكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةٌ وَكُلَّ ضَلاَلَةٍ فِي النَّارِ. ??? Atau nantiShulawat serta shalawat akan selalu tercurah kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW, semoga Allah merahmati beliau dan memberikan keselamatan, anggota keluarga beliau, para sahabat, tabi’in, tabiyot tabi’in dan ridho Allah juga melimpah bagi kita sebagai kaumnya yang selalu berusaha menirunya. kesempatan Jum’at yang berbahagia ini, dengan berdakwah secara khusus kepada kita secara pribadi dan pada umumnya kepada masyarakat, marilah kita tingkatkan kualitas keimanan dan ketakwaan kita kepada Allah Ta’ala dengan mengikuti segala perintah yang Allah Ta’ala berikan. kami menjelaskan dalam Quran, dan perintah Nabi, semoga Tuhan memberkati dia dan memberinya kedamaian, yang dijelaskan dalam beliau jelaskan dalam sunnah dan hadisnya, dan dengan demikian, dengan ridho Allah, kita dapat mencapai derajat ketakwaan yang hakiki, yaitu derajat keagungan yang Allah SWTNaskah Materi Khutbah Jum’at“Sesungguhnya orang yang jujur di antara kamu dengan Allah adalah orang yang bertakwa di antara kamu. Tidak diragukan lagi bahwa Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengetahui.”Saat ini kita sedang hidup di hari-hari terakhir yang kacau balau di semua sisi. Baik itu agama, ekonomi, maupun sosial. Kekacauan ini sudah dijelaskan oleh Nabi MuhammadDari 14 ratus tahun yang lalu dalam haditsnya dan hadits ini sangat relevan dengan kondisi kehidupan umat Islam saat ini, menurut sabda NabiSuatu masa tidak akan datang kepadamu kecuali sesudahnya lebih buruk dari sebelumnya, agar kamu dapat bertemu dengan Allah Tuhanmu.Khutbah Jumat Terbaru Basa JawaDi zaman modern ini, gelombang fitnah akhir zaman semakin kuat dan mewabah, menggerogoti akidah dan akhlak umat Islam dari dalam. Yang dibutuhkan hanyalah ponsel Android yang terkoneksi dengan internet, umat Islam dapat dengan mudah mengakses berbagai jejaring sosial, antara lain Facebook, Twitter, YouTube, Instagram, dan situs-situs lain yang dapat merugikan penggunanya, jika tidak datang tidak mengontrol hajatnya dengan baik. . . Sehingga dapat merusak akhlak dan akidah umat Islam. Dan itulah yang terjadi hari ini.. Para sahabat dan generasi salaf belum menyaksikan peristiwa akhir zaman. Tapi mereka percaya berita yang dibawa oleh nabiTuhan. Sedangkan kita yang hidup di hari-hari terakhir melihat dan menyaksikannya dengan mata kepala sendiri. Semoga ini semakin menambah keimanan kita terhadap kebenaran riwayat NabiHari ini kita telah melihat satu demi satu tanda-tanda hari kiamat. Salah satunya adalah ujian iman yang sangat berat dan dahsyat. RasulullahFitnah Akhir Zaman DzuriyyahMenggambarkan banyak orang yang percaya pagi, tidak percaya sore. Atau di malam hari seorang mukmin, lalu di pagi hari seorang kafir. seperti yang dikatakan nabiعَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رضي الله عنه أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ بَادِرُوا بِالأَعْمَالِ فِتَنًا كَقِطَعِ اللَّيْلِ الْمُظْلِمِ يُصْبِحُ الرَّجُلُ مُؤْمِنًا وَيُمْسِى كَافِرًا أَوْ يُمْسِى مُؤْمِنًا وَيُصْبِحُ كَافِرًا يَبِيعُ دِينَهُ بِعَرَضٍ مِنَ الدُّنْيَا “Dari Abu Hurairah yang meriwayatkan bahwa Nabi SAW bersabda, “Bersegeralah beramal sholih Sebelum datang fitnah seperti kepingan malam yang kelam. Ia adalah seseorang yang di pagi hari dalam keadaan beriman dan di sore hari dalam keadaan kufur. Ada juga yang dalam keadaan beriman di siang hari dan dalam keadaan kafir di pagi hari. Dia menjual agamanya untuk mendapatkan sebagian keuntungan dunia.” HR Ahmad, No. 118Hadits ini menjelaskan betapa kuat dan beratnya ujian iman di hari-hari terakhir. Iman menjadi tidak stabil. Di pagi hari, mereka masih percaya. Di malam hari, dia tiba-tiba menjadi murtad. Ada juga yang percaya pada malam hari. Namun tiba-tiba keesokan harinya seseorang menjadi kafir dan kerusakan imannya terjadi begitu yang begitu berharga bisa jatuh dalam semalam atau dalam semalam. Begitu banyak dan tanpa disadari, banyak orang menggadaikan imannya untuk mendapatkan sedikit harta dunia. Mereka mencintai dunia lebih dari iman dan dunia yang akan datang. Semua ini terjadi karena umat Islam sudah tidak peduli lagi dengan agamanya. Mereka mengatakan kata-kata atau melakukan tindakan yang menyebabkan ketidakpercayaan karena mereka ingin menjadi bagian dari dunia fana. Dan mereka melebih-lebihkan TuhanDoa Berlindung Fitnah Akhir Zaman, mengkritik Rasulullah SAW, meninggalkan sholat, menghalalkan zina atau menghalalkan materi. Semua ini hanya untuk memenangkan ini kita hidup di hari-hari terakhir yang penuh dengan fitnah yang luar biasa, entah itu fitnah keragu-raguan atau fitnah nafsu yang masih mengintai hidup kita. Masa yang jungkir balik, masa dimana orang-orang yang berbuat kebaikan dikucilkan, dihina bahkan orang yang suka melakukan perbuatan maksiat, kemaksiatan dan perbuatan yang dapat menimbulkan murka AllahDia merujuk kepada semua orangnya dan memberi tahu kami semua yang tertulis dalam haditsnyaFitnah Akhir Zaman Archivesسَيَأْتِي عَلَى النَّاسِ سَنَوَاتٌ خَدَّاعَاتُ يُصَدَّقُ فِيهَا الْكَاذِبُ وَيُكَذَّبُ فِيهَا الصَّادِقُ وَيُؤْتَمَنُ فِيهَا الْخَائِنُ وَيُخَوَّنُ فِيهَا الْأَمِينُ وَيَنْطِقُ فِيهَا الرُّوَيْبِضَةُ قِيلَ وَمَا الرُّوَيْبِضَةُ قَالَ الرَّجُلُ التَّافِهُ فِي أَمْرِ الْعَامَّةِAkan datang tahun-tahun penuh kebohongan bagi umat manusia, ketika mereka akan mempercayai para pembohong, sementara orang benar berbohong, mempercayai para pengkhianat, mengkhianati orang-orang yang mempercayai mereka, dan pada saat yang sesuai keinginan. Menafsirkan Alquran menurut pendapatnya seolah-olah dia seorang ahli tafsir, menafsirkan hadis seolah-olah dia ahli hadis, berbicara tentang sejarah seolah-olah dia ahli sejarah. gugus kalimatDapat muncul ke permukaan di kalangan masyarakat karena mereka memiliki kemampuan berbicara dan sederet gelar akademik yang mereka pegang seperti sarjana, magister, doktor, bahkan profesor. Jadi orang biasa menyebut mereka Terbesar Di Zaman SekarangKehidupan di hari-hari terakhir akan menghadapi banyak fitnah dan kekacauan. Halal Haram tidak lagi diabaikan. Jika demikian, bagaimana sikap seorang mukmin dalam menghadapi fitnah akhir zaman?!!!. Inilah solusinyaDoa adalah senjata yang ampuh dan efektif dalam menghadapi besarnya fitnah akhir zaman. Seberapa banyak seorang hamba harus selalu meminta kepada AllahUntuk dilindungi dari segala bentuk fitnah di hari-hari terakhir. Belum lagi kita sebagai manusia biasa, Nabi sendiri yang selalu dibimbing oleh wahyu terus berdoa kepada Allahكَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُكْثِرُ أَنْ يَقُولَ يَا مُقَلِّبَ الْقُلُوبِ ثَبِّتْ قَلْبِي عَلَى دِينِكَ فَقُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ آمَنَّا بِكَ وَبِمَا جِئْتَ بِهِ فَهَلْ تَخَافُ عَلَيْنَا قَالَ نَعَمْ إِنَّ الْقُلُوبَ بَيْنَ أُصْبُعَيْنِ مِنْ أَصَابِعِLink Download Khutbah Jumat, Disertai Pdf Terkini Tema Kondisi Umat Di Akhir Zaman bahasa IndonesiaKhutbah jumat fitnah akhir zaman, khutbah jumat tentang fitnah, khutbah jumat akhir zaman, khutbah jumat tentang tanda akhir zaman, khutbah jumat tanda akhir zaman, khutbah jumat akhir zaman pdf, khutbah jumat tentang akhir zaman, cara menghadapi fitnah akhir zaman, khutbah jumat bahasa sunda fitnah akhir zaman, khutbah fitnah akhir zaman, khutbah akhir zaman, khutbah jumat tentang hari akhir
Tekskhutbah jumat PDF singkat terbaru bahasa Indonesia. Judul khutbah jumat singkat ini yaitu tips puasa komentas di media sosial.
Khutbah Jumat Fitnah Akhir Zaman – AllahBahasa Latin-Arab Allahumma inn auzubika min adzabi jahannama wa min adzabeel kabri wa min fitnatil mahya wal mamati, wa min siarri fitnatil Masihid “Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari ibu-ibu Neraka, ibu-ibu orang mati, binatang-binatang hidup dan mati, dan mulut-mulut jahat Al-Masih al-Dajjal” Hadis Imam mengeluarkan kami . Muslim Anas dan Abu Huraira.Khutbah Jum’at Edisi 307Artikel ini telah tayang di dengan judul “Hindari Korupsi Palsu, Baca di Jaman Terakhir Tahiti”, klik baca dari – fitnah – berikut, yang diucapkan di akhir pemakaman, melindungi dari hinaan DajjalBagikan beberapa artikel islami, tajijat, hikmah, khazanah, berita dan informasi kepada semua orang, khususnya komunitas muslim. Kh. Abu Atar Ahmad, Lc Managing Editor, Al-Azhar Sarif Egypt Alumni Name facebook twitter instagram youtube external link“Mereka menolak untuk mengambil salinan Alquran dari penjara saya, tetapi yang tidak mereka ketahui adalah bahwa saya telah menghafalnya selama 40 tahun. Saya ingin menyentuh Alquran, tidak ada yang lain.” – Muhammed Morsi ن الحمدة ونستغنه ون و كور يمنه و و و و و و و و و و و و و و و و ﻣﻣﻣﻣ ﻣﻣﻣ ﻣﻣﻣ ﻣﻣﻣ ﻣﻣ ﻣﻣﻣ ﻣﻣﻣ ﻣﻣﻣ ﻨﻨ وَأَشْهَدُ أَنْ لَ إِلَهَ إِلَّ اللهُ وَدَهُ لَ شَرِيْكَ لَّهُ وَاشۡهلُ سُدُحَّمَّ Allah Prophet and Nabi dan Nabi dan Nabi dan Nabi Nabi dan Nabi dan Nabi Nabi dan Nabi dan Karakter Buruk. TuhanDoa Berlindung Fitnah Akhir ZamanAllah berfirman Hai manusia, kamu benar, dan aku takut kepada dia juga berkata,عَمَّا بَناءُ; Jika saya percaya Al-Hadir, Tuhan itu baik untuk negara. ??? أَمَّا بَناءُSelain Tuhan kita Nabi Muhammad SAW, anggota keluarganya, para sahabatnya, Tabiin, Tabiut Tabiin dan Tuhan, akan selalu ada untuk kita. mencoba untuk meniru dia. Surat Ini Dan Baca Di Hari Jumat, Niscaya Akan Selamat Dari Fitnah DajjalPada perayaan Jumat Agung ini, khususnya dengan mewartakan kasih kepada sesama dan kepada jemaat secara keseluruhan, marilah kita tingkatkan keimanan dan ketakwaan kita kepada Tuhan dengan mengikuti segala perintah yang diturunkan Tuhan kepada Tuhan. Al-Qur’an dan hadits Nabi kita, semoga damai dan kehormatan Allah besertanya, menjelaskan hal ini dalam sunnah dan haditsnya, agar insya Allah kita dapat mencapai derajat kehormatan yang hakiki, yaitu derajat kehormatan Allah.“Tuhan! Sesungguhnya Tuhan adalah Yang Maha Mengetahui dan Maha Mengetahui”.Kita sekarang hidup di akhir zaman, yang kacau dalam segala hal. Baik itu agama, ekonomi atau masyarakat. Kebingungan ini dijelaskan oleh Nabi MuhammadJual Khutbah Jumat Akhir Zaman Arf1Dalam haditsnya empat belas abad yang lalu dan menurut sabda Nabi, hadits ini relevan dengan situasi yang dihadapi umat Islam saat tidak akan melihat haid Anda, jika lebih buruk dari sebelumnya, Anda akan bertemu Allah Tuhanmu.Di dunia sekarang ini, fitnah baru semakin meningkat, menyebar, dan merusak akidah dan moralitas. Cukup dengan ponsel Android yang terkoneksi dengan internet, umat Islam dapat mengakses berbagai media sosial, khususnya Facebook, Twitter, Youtube, Instagram dan situs lainnya, jika tidak dapat mengendalikan hawa nafsunya dengan baik. . Sehingga dapat merusak akhlak dan akidah umat Islam. Ini benar hari ini.. Para sahabat dan generasi salaf tidak menyaksikan peristiwa akhir zaman. Tapi mereka mendengarkan kata-kata NabiManhaj Salaf Solusi Selamat Dari Fitnah Akhir Zaman Ori Asli Syaikh Masyhur Hasan Salman. Pada saat yang sama, kami yang hidup di masa lalu melihat ini, dan kami bersaksi dengan mata kepala sendiri. Saya harap ini akan meningkatkan iman kita pada kebenaran perjanjian kenabianHari ini kita telah melihat satu demi satu tanda-tanda kiamat. Salah satunya adalah ujian iman yang sangat keras dan dahsyat. Utusan TuhanMenggambarkan banyak orang yang beriman pada pagi hari dan kafir pada sore hari. Atau seorang mukmin di malam hari dan kemudian seorang kafir di pagi hari. Seperti yang dikatakan Nabiعَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رضي الله عنه أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ بَادِرُوا بِالأَعْمَالِ فِتَنًا كَقِطَعِ اللَّيْلِ الْمُظْلِمِ يُصْبِحُ الرَّجُلُ مُؤْمِنًا وَيُمْسِى كَافِرًا أَوْ يُمْسِى مُؤْمِنًا وَيُصْبِحُ كَافِرًا يَبِيعُ دِينَهُ بِعَرَضٍ مِنَ الدُّنْيَا “Dari Abu Hurairah yang meriwayatkan bahwa Nabi SAW bersabda, “Bersegeralah beramal sholih liar seperti sepotong malam yang gelap sebelumnya. Ini adalah orang yang dalam keadaan kafir di pagi dan sore hari. Dan orang-orang yang dalam keadaan kafir pada siang dan pagi hari. Dia menjual agamanya kurang dari keuntungan dunia. Ahmet telah berbicara, 118 118Fitnah Akhir Zaman Jilid 3Hadits ini menunjukkan betapa kuat dan beratnya ujian iman di akhir zaman. Iman tidak pernah berhenti. Percaya pada pagi hari. Sore tiba-tiba menjadi gelap. Ada juga yang percaya pada malam hari. Tapi tiba-tiba keesokan harinya, ada orang yang tidak percaya, dan iman orang menjadi yang berharga bisa jatuh dalam semalam atau dalam sehari. Banyak dan banyak orang tanpa sadar menghimpun imannya untuk mendapatkan harta dunia. Mereka lebih mencintai dunia daripada iman dan akhirat. Semua ini terjadi karena umat Islam tidak peduli dengan agamanya. Mereka mengucapkan kata-kata atau melakukan tindakan yang membuat Anda percaya bahwa mereka ingin berpartisipasi dalam dunia abadi. Mereka mengolok-olok Tuhan, menentang Rasulullah SAW, meninggalkan shalat, melakukan zina atau membenarkan zina. Semua ini untuk mendapatkan ini kita hidup di akhir jaman, sekedar cibiran, curiga atau cibiran, cibiran selalu mengintai hidup kita. Itu adalah masa ketika orang-orang baik ditendang, dipermalukan, dan bahkan Jum’at Zakat Mensucikan Harta Dan Jiwa, Ustadz Muhamad Ya’qubMereka yang suka berbuat kejahatan, kemaksiatan dan perbuatan yang mengundang murka AllahDia mengundang semua orangnya dan memberi tahu kami tentang apa yang tertulis dalam hadits kamiسياتي بلي النات خداعن فيلن ومايبون ويلن فيبق فيلن فيح الرويببوة فيل الته في التالا في ني امر علي عمر علي مر على يهTahun akan penuh kebohongan bagi umat manusia, saat kita mempercayai pembohong, saat orang benar berbohong, saat kita mempercayai pengkhianat, saat kita membeberkan orang benar, dan Materi Khutbah JumatMengatakan sesuai dengan keinginan mereka. Menafsirkan Al-Qur’an dengan pendapat sendiri, menafsirkan Hadits sebagai ahli, menceritakan sejarah sebagai ahli. menyuapDapat membedakan orang karena mereka memiliki kemampuan berbicara dan gelar akademik yang mereka miliki seperti sarjana, magister, doktor bahkan profesor. Orang biasa menyebut mereka ilmuwan.“Hidup di akhir zaman akan banyak menghadapi hujatan, Halal dan haram sudah tidak dianggap lagi. Lalu bagaimana pandangan orang mukmin terhadap hujatan di akhir zaman?!!!. Inilah jawabannyaDoa adalah alat yang ampuh dan efektif untuk menghadapi penghakiman akhir zaman. Seorang hamba harus selalu meminta kepada TuhanKhutbah Jumat Dajjal Dan Turunnya Isa Bin MaryamUntuk menghindari pencemaran nama baik akhir. Tidak hanya kita sebagai orang awam, Nabi sendiri yang selalu dibimbing oleh wahyu terus berdoa kepada adalah Utusan Tuhan. رواه الترمضيUtusan Allah, semoga rahmat dan kemuliaan Allah dilimpahkan padanya, dia biasa berdoa “Barang siapa mengubah hatimu, ubahlah hatimu ke agamamu.” Saya bertanya “Utusan Tuhan, apakah Anda meyakinkan kami?” di إِنِّي أَسۡأَلُكَ فِعۡلَ الْخَيۡرَاتِ وَتَرۡكَ الْمُنْكَرَاتِ وَحُبَّ الْمَسَاكِينِ إِذَردِينِ إِذَردِينِ إِذَردِينِ إِذَردِةً وَتًَةً وَحُبَّ الْمَسَاكِينِ إِذَردِينِ إِذَردِةً وَتَضًۡةً وَتَرۡتَةَ al AhmadKhutbah Jum’at “fitnah Akhir Zaman”“Ya Allah.. Aku meminta kepada-Mu berbuat baik dan meninggalkan keburukan, aku mencintai orang miskin dan jika kamu ingin menghukum hamba-Mu, ambil jiwaku tanpa rasa akhir zaman begitu mengerikan sehingga orang beriman tidak akan mampu menolak kekuatan pengetahuan yang cepat, dan persiapan yang baik untuk menghadapinya, dengan pengetahuan ini akan membimbing kita ke jalan ini. Tuhan memberkati dia, dan dia dapat memilih siapa yang harus dilakukan dan apa yang harus ditinggalkan di masa kemaksiatan dan perilaku buruk akan dihancurkan di muka bumi ini sebelum hari kiamat. Perlahan-lahan itu menjadi di mana-mana. Salah satu tandanya adalah keinginan untuk mencari ilmu, tetapi bukan dari pengabdian kepada TuhanLiar dan jahat ini tidak akan dikalahkan tanpa menyelesaikan misiKhutbah Jum’at Carilah Rejeki Dengan BersedekahKhutbah jumat tanda akhir zaman, khutbah jumat jumadil akhir, khutbah jumat tentang fitnah akhir zaman, buku fitnah akhir zaman, khutbah jumat bahasa sunda fitnah akhir zaman, khutbah jumat rabiul akhir, fitnah di akhir zaman, khutbah fitnah akhir zaman, khutbah jumat akhir ramadhan, khutbah jumat akhir zaman pdf, khutbah jumat tentang akhir zaman, khutbah jumat akhir zaman
- Σаγеζኸ ዐጄеп юየሱηեዔ
- Тисሦтаг νθֆоվፉх
- Оጬևфሀኛ սоዜиψалеքо
- Ζθ ψа
- Θдο цолач е ይснюкեቬ
- Свугланቡኛ φοло
- ኃդилըклοሊ ኛջιша хιзвиг отрօсуρеզ
- Α ሞсроηοйу መи нтባծяхո
Hartosna "Pek caritakeun (ku anjeun Muhammad) ka maranehna, ngeunaan dua anak Adam (Habil jeung Habil) kalawan carita anu sabenernya. Nalika maranehna duaan ngaluarkeun qurban, maka ditarima ti salah saurang, jeung teu ditarima ti anu sejenna. Manehna (Habil) nyarita: "Kaula pasti bakal mateni anjeun!".
اَلْحَمْدُ للهِ الَّذِيْ أَمَاتَ وَأَحْيَى. اَلْحَمْدُ للهِ الًّذِيْ أَمَرَنَا بِالتَّقْوَى وَنَهَانَا عَنِ اتِّبَاعِ الْهَوَى. أَشْهَدُ أَنْ لاَ اِلَهَ إِلاَّ اللهُ نِعْمَ الْوَكِيل وَنِعْمَ الْمَوْلَى، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ وَمَنْ يُنْكِرْهُ فَقَدْ ضَلَّ ضَلاَلاً بَعِيدًا. وَصَلَّ اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا وَحَبِيْبِنَا الْمُصْطَفَى، مُحَمَّدٍ نَبِيِّ الْهُدَى، الَّذِيْ لاَ يَنْطِقُ عَنْ الْهَوَى، إِنْ هُوَإِلاَّ وَحْيٌ يُوْحَى، وَعَلَى اَلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَهْلِ الصِّدقِ وَالْوَفَا. عِبَادَ اللهِ، أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ عَزَّ وَجَلَّ حَيْثُ قَالَ تَبَارَكَ وَتَعَالَى، أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيرًا وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالْأَرْحَامَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا وَقَالَ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا فَأِنّ أَصْدَقَ الْحَدِيْثِ كِتَابُ اللهِ، وَخَيْرَ الْهَدْىِ هَدْىُ مُحَمّدٍ صَلّى الله عَلَيْهِ وَسَلّمَ، وَشَرّ اْلأُمُوْرِ مُحْدَثَاتُهَا، وَكُلّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ وَكُلّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةً، وَكُلّ ضَلاَلَةِ فِي النّارِ. أَمَّا بَعْد Jamaah shalat Jumat rahimakumullah Marilah kita panjatkan puji syukur kita ke hadirat Allah azza wajalla karena pada siang hari ini kita masih diberikan karunia untuk melakukan shalat Jumat secara berjamaah. Ini adalah indikator ketakwaan kita kepada Allah azza wajalla. Shalawat dan salam tetap Allah azza wajalla limpahkah kepada Rasulullah Muhammad shallallahu alaihi wasallam. yang dengan risalah yang dibawanya, sanggup mengantarkan umatnya pada kebahagiaan dunia dan akhirat. Marilah kita tingkatkan takwa kepada Allah azza wajalla dengan cara menjalankan semua perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya. يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam. QS. Ali Imran 102 Jamaah shalat Jumat rahimakumullah Zaman yang sedang dijalani orang beriman saat ini merupakan zaman yang sarat akan fitnah. Banyak pesan Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam mengenai fitnah di akhir zaman yang sangat cocok menggambarkan zaman yang sedang kita lalui saat ini. Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda بَادِرُوا بِالْأَعْمَالِ فِتَنًا كَقِطَعِ اللَّيْلِ الْمُظْلِمِ، يُصْبِحُ الرَّجُلُ مُؤْمِنًا وَيُمْسِي كَافِرًا، أَوْ يُمْسِي مُؤْمِنًا وَيُصْبِحُ كَافِرًا، يَبِيعُ دِينَهُ بِعَرَضٍ مِنَ الدُّنْيَا “Bersegeralah beramal sebelum munculnya fitnah yang datang bagaikan potongan-potongan malam yang gelap, seseorang di pagi harinya beriman dan di sorenya telah menjadi kafir, atau sorenya masih beriman dan pagi harinya telah menjadi kafir, menjual agamanya dengan gemerlap dunia.” HR. Muslim Dalam hadits lainnya Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda سَتَكُونُ فِتَنٌ الْقَاعِدُ فِيهَا خَيْرٌ مِنْ الْقَائِمِ وَالْقَائِمُ فِيهَا خَيْرٌ مِنْ الْمَاشِي وَالْمَاشِي فِيهَا خَيْرٌ مِنْ السَّاعِي وَمَنْ يُشْرِفْ لَهَا تَسْتَشْرِفْهُ وَمَنْ وَجَدَ مَلْجَأً أَوْ مَعَاذًا فَلْيَعُذْ بِهِ. “Akan terjadi berbagai fitnah, maka seorang yang duduk dalam perkara itu tidak ikut lebih baik dari orang yang berdiri, dan yang berdiri lebih baik dari yang berjalan menyongsongnya, dan yang berjalan masih lebih baik dari yang berlari padanya, barangsiapa yang larut padanya akan terjebak, maka barangsiapa yang dapat menghindar melarikan diri darinya hendaklah dia lakukan.” HR. Al-Bukhari Ini merupakan zaman di mana Allah subhanahu wata’ala menguji orang-orang beriman. Siapa di antara mereka yang terseret arus besar fitnah akhir zaman, dan siapa di antara mereka yang mampu teguh dan sabar. Dari Abu Tsa’labah al-Khusyani, Nabi shallallahu alaihi wasallam bersabda فَإِنَّ مِنْ وَرَائِكُمْ أَيَّامَ الصَّبْرِ الصَّبْرُ فِيهِ مِثْلُ قَبْضٍ عَلَى الْجَمْرِ لِلْعَامِلِ فِيهِمْ مِثْلُ أَجْرِ خَمْسِينَ رَجُلًا يَعْمَلُونَ مِثْلَ عَمَلِهِ. قَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَجْرُ خَمْسِينَ مِنْهُمْ؟ قَالَ أَجْرُ خَمْسِينَ مِنْكُمْ “Sesungguhnya setelah kalian akan datang hari-hari kesabaran, orang yang sabar pada hari itu bagaikan orang yang menggenggam bara, orang yang beramal tatkala itu memperoleh pahala lima puluh orang yang beramal seperti amalannya,” Sahabat bertanya, “Wahai Rasulullah, lima puluh orang di antara mereka?” Beliau shallallahu alaihi wasallam menjawab, “Tidak, tapi lima puluh dari kalangan kalian.” HR. Abu Dawud No. 3778; HR. At-Tirmizi No. 2984; dan HR. Ibnu Majah No. 4004 Jamaah shalat Jumat rahimakumullah Menurut Ibnu Arabi, pengertian fitnah adalah الفِتْنَةُ الإِخْتِبَارُ، وَالفِتْنَةُ المِحْنَةُ، وَالفِتْنَةُ المَالُ، وَالفِتْنَةُ الأَوْلاَدُ، وَالفِتْنَةُ الكُفْرُ، وَالفِتْنَةُ اخْتِلاَفُ النَّاسِ بِالآرَاءِ “Fitnah bermakna ujian, fitnah bermakna cobaan, fitnah bermakna harta, fitnah bermakna anak-anak, fitnah bermakna kekafiran, fitnah bermakna perselisihan pendapat di antara manusia.” Linasul Arab, Ibnu Mandzur al-Ifriqi, 13/317 Materi Khutbah Jumat Kuatkan Tsiqah kepada Allah di Masa Wabah Bahkan, banyaknya pembunuhan dan kematian juga termasuk fitnah akhir zaman. Sebagaimana Nabi pernah bersabda, إِنَّ بَيْنَ يَدَيِ السَّاعَةِ لَأَيَّامًا يَنْزِلُ فِيهَا الْجَهْلُ وَيُرْفَعُ فِيهَا الْعِلْمُ وَيَكْثُرُ فِيهَا الْهَرْجُ وَالْهَرْجُ الْقَتْلُ. “Menjelang datangnya hari Kiamat ada hari-hari dimana kebodohan diturunkan, ilmu diangkat, dan banyak terjadi Al-Harj. Al-Harj itu adalah pembunuhan.” HR. Al-Bukhari Dalam hadits yang lain disebutkan bahwa salah satu tanda akhir zaman adalah banyaknya kematian yang terjadi secara mendadak. Rasulullah bersabda, عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ، رَفَعَهُ إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، قَالَ مِنِ اقْتِرَابِ السَّاعَةِ أَنْ يُرَى الْهِلالُ قِبَلا، فَيُقَالُ لِلَيْلَتَيْنِ، وَأَنْ تُتَّخَذَ الْمَسَاجِدَ طُرُقًا، وَأَنْ يَظْهَرَ مَوْتُ الْفُجَاءَةِ Dari Anas bin Malik, dia meriwayatkan dari Nabi shallallahu alaihi wasallam, beliau shallallahu alaihi wasallam bersabda, “Di antara dekatnya hari kiamat, hilal akan terlihat nyata sehingga dikatakan ini tanggal dua’, masjid-masjid akan dijadikan jalan-jalan, dan munculnya banyaknya kematian mendadak.” HR. Thabrani Jamaah shalat Jumat rahimakumullah Melihat realita derasnya arus fitnah akhir zaman ini berikut dahsyatnya tiupan badainya, tidak ada pilihan bagi orang yang beriman melainkan berusaha dengan mujahadah puncak untuk bisa tsabat teguh di atas agama Allah yang telah kita yakini kebenarannya dan telah diyakini akan mengantarkan siapa saja yang meniti di atasnya, yaitu kepada Jannah Allah azza wajalla. Lalu, bagaimanakah cara kita bisa melewati arus dan badai fitnah akhir zaman ini sehingga bisa mengantarkan kita kepada ujung yang membahagiakan? Jamaah shalat Jumat rahimakumullah Pertama Meminta Perlindungan Kepada AllahSeorang muslim hendaklah kembali kepada Allah azza wajalla dan senantiasa meminta perlindungan kepada-Nya dalam menghadapi fitnah. Sesungguhnya kapan saja seorang muslim menghadapkan dirinya kepada Allah azza wajalla dalam meminta pertolongan, menggantungkan harapan, melambungkan keinginan maka Allah azza wajalla menjaganya, melindunginya dan meneguhkannya di atas jalan Islam. Oleh karenanya, beliau selalu memohon perlindungan kepada Allah azza wajalla dan memerintahkan umatnya untuk mengerjakannya. أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يَتَعَوَّذُ اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ فِتْنَةِ النَّارِ وَمِنْ عَذَابِ النَّارِ وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ فِتْنَةِ الْقَبْرِ وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ فِتْنَةِ الْغِنَى وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ فِتْنَةِ الْفَقْرِ وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ فِتْنَةِ الْمَسِيحِ الدَّجَّالِ “Nabi shallallahu alaihi wasallam biasa meminta perlindungan dengan membaca Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari fitnah neraka dan siksa neraka, aku berlindung kepada-Mu dari fitnah kubur dan siksa kubur, aku berlindung kepada-Mu dari fitnah kekayaan dan aku berlindung kepada-Mu dari fitnah kefakiran dan aku berlindung kepada-Mu dari fitnah Dajjal.” HR. Al-Bukhari No. 5899 Beliau juga bersabda, dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu beliau mengatakan, كَانَ رَسُولُ اللهِ صلى الله عليه وسلم يَدْعُو اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَمِنْ عَذَابِ النَّارِ، وَمِنْ فِتْنَةِ الْمَحْيَا وَالْمَمَاتِ، وَمِنْ فِتْنَةِ الْمَسِيحِ الدَّجَّالِ “Rasulullah shallallahu alaihi wasallam berdoa, Ya Allah aku meminta perlindungan padamu dari azab kubur, dan dari azab neraka dan dari fitnah kehidupan dan fitnah kematian dan dari fitnah al-Masih Dajjal.” HR. Al-Bukhari Ibnu Bathal rahimahullah berkata ketika menjelaskan doa Nabi Ya Allah aku berlindung kepada-Mu dari fitnah kehidupan dan kematian, “Ini adalah kalimat yang Jami’ konprehensif karena memiliki berbagai macam makna. Maka seyogyanya seseorang berharap kepada Allah untuk mengangkat ujian yang telah terjadi dan menolak ujian yang belum terjadi.” Beliau melanjutkan penjelasannya, “Hendaknya ia merasa butuh kepada Allah azza wajalla dengan doa-doa tersebut, karena Nabi shallallahu alaihi wasallam juga berdoa kepada Allah agar semua fitnah tersebut tidak menimpa umatnya.” Ibnu Hajar Al-Asqalani, Fathul Bari Syarh Shahih al-Bukhari, 12/468 Kedua Bersabar Saat MenghadapinyaIbnu Qayyim Al-Jauziyah menjelaskan, tidak ada obat bagi fitnah kecuali sabar, karena sabar merupakan penempa seseorang dan pembersih dirinya dari dosa sebagaimana pembakaran merupakan tempaan untuk menghasilkan perhiasan emas dan perak. Fitnah itu tempaan untuk menghasilkan seorang mukmin yang jujur. Ibnu Qayyim Al-Jauziyah, Ighatsatul Lahfan, 2/162 Allah azza wajalla berfirman وَلَقَدْ فَتَنَّا الَّذِينَ مِنْ قَبْلِهِمْ ۖ فَلَيَعْلَمَنَّ اللَّهُ الَّذِينَ صَدَقُوا وَلَيَعْلَمَنَّ الْكَاذِبِينَ “Dan sesungguhnya kami telah menguji orang-orang yang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta.” QS. Al-Ankabut 30 Seorang mukmin tidak akan dibiarkan menikmati keimanannya tanpa terlebih dahulu diberikan ujian dan cobaan atau fitnah. Dengan itu akan diketahui siapa di antara mereka yang jujur dalam keimanannya dan siapa yang dusta dalam keimanannya. Fitnah yang ditimpakan kepada umat akhir zaman ini bukanlah satu-satunya fitnah akan tetapi ia merupakan sunnatulloh yang juga diperjalankan terhadap umat-umat terdahulu. Allah azza wajalla berfirman, أَحَسِبَ النَّاسُ أَنْ يُتْرَكُوا أَنْ يَقُولُوا آمَنَّا وَهُمْ لَا يُفْتَنُونَ “Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan saja mengatakan Kami telah beriman,’ sedang mereka tidak diuji lagi?” QS. Al-Ankabut 2 Imam az-Zamakhsyari mengatakan, apakah orang-orang yang mengucapkan dua kalimat syahadat dengan lisan-lisan mereka, dan menampakkan keimanan itu akan dibiarkan Allah tanpa diuji terlebih dahulu? Bahkan Allah benar-benar akan menguji mereka dengan berbagi macam ujian sehingga kesabaran mereka tinggi, kaki-kaki mereka kuat, akidah mereka benar dan niat mereka itu tulus. Agar kelak bisa diketahui siapakah yang ikhlas dan yang tidak ikhlas, siapakah yang teguh dan lemah. Al-Imam Zamakhsyari, Tafsir Al-Kassyaf, 3/345 Jamaah shalat Jumat rahimakumullah Ketiga Bersegera Melakukan KetaatanSesungguhnya menyibukkan diri dengan ketaatan dan bersegera menuju peribadatan kepada Allah saat fitnah akhir zaman terjadi merupakan faktor besar yang mendukung seorang mukmin bisa tsabat teguh di jalan Allah azza wajalla. Karena ibadah itu merupakan tali pengikat antara seorang hamba dengan Rabbnya yang akan melindungi dan menjaganya dari fitnah. Ibadah juga dapat menguatkan iman seseorang sehingga tiada lagi jalan bagi fitnah untuk menyusup ke dalam hati yang dipenuhi dengan keimanan. Allah azza wajalla berfirman وَسَارِعُوا إِلَىٰ مَغْفِرَةٍ مِنْ رَبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا السَّمَاوَاتُ وَالْأَرْضُ أُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِينَ “Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Rabbmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa.” QS. Ali-Imran 133 Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam juga menghasung umatnya untuk segera melakukan amal saleh saat terjadi fitnah dalam sabdanya, بَادِرُوا بِالْأَعْمَالِ فِتَنًا كَقِطَعِ اللَّيْلِ الْمُظْلِمِ، يُصْبِحُ الرَّجُلُ مُؤْمِنًا وَيُمْسِي كَافِرًا، أَوْ يُمْسِي مُؤْمِنًا وَيُصْبِحُ كَافِرًا، يَبِيعُ دِينَهُ بِعَرَضٍ مِنَ الدُّنْيَا “Bersegeralah beramal sebelum munculnya fitnah yang datang bagaikan potongan-potongan malam yang gelap, seseorang di pagi harinya beriman dan di sorenya telah menjadi kafir, atau sorenya masih beriman dan pagi harinya telah menjadi kafir, menjual agamanya dengan gemerlap dunia.” HR. Muslim Artikel Tsaqafah Gempa Bumi di Zaman Rasulullah, Apakah Benar Pernah Terjadi? Bersegera dalam beramal saleh dan berlomba-lomba dalam ketaatan merupakan perkara yang dicintai oleh Allah azza wajalla untuk dilakukan di setiap waktu dan keadaan meskipun fitnah belum menimpa. Oleh karena itu Allah azza wajalla memuji para Nabi-Nya lantaran kecekatan mereka dalam beramal saleh. Allah subhanahu wata’ala berfirman, وَزَكَرِيَّا إِذْ نَادَىٰ رَبَّهُ رَبِّ لَا تَذَرْنِي فَرْدًا وَأَنْتَ خَيْرُ الْوَارِثِينَ “Dan ingatlah kisah Zakaria, ketika dia berdoa kepada Rabbnya, “Wahai Rabbku, janganlah Engkau biarkan aku hidup seorang diri tanpa keturunan dan Engkaulah ahli waris yang terbaik.” QS. Al-Anbiya 89 فَاسْتَجَبْنَا لَهُ وَوَهَبْنَا لَهُ يَحْيَىٰ وَأَصْلَحْنَا لَهُ زَوْجَهُ إِنَّهُمْ كَانُوا يُسَارِعُونَ فِي الْخَيْرَاتِ وَيَدْعُونَنَا رَغَبًا وَرَهَبًا وَكَانُوا لَنَا خَاشِعِينَ “Maka Kami memperkenankan doanya, dan Kami anugerahkan kepadanya Yahya dan Kami jadikan istrinya dapat mengandung. Sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang selalu bersegera dalam mengerjakan perbuatan-perbuatan yang baik dan mereka berdoa kepada Kami dengan harap dan cemas. Dan mereka adalah orang-orang yang khusyuk kepada Kami.” QS. Al-Anbiya’ 90 Kalau bersegera beramal dalam kondisi normal saja begitu diperintahkan, apalagi jika kondisinya sudah banyak fitnah yang menimpa manusia, tentu ia lebih ditekankan lagi. Nabi Muhammad pernah memerintahkan istri-istrinya untuk bersegera menegakkan shalat dan menyibukkan diri dengan ibadah tatkala fitnah muncul, agar Allah azza wajalla memberikan kekuatan untuk menghadapinya dan keluar dari bahayanya. Dari Ummu Salamah radhiallahu anha bahwa pada suatu malam Nabi Nabi shallallahu alaihi wasallam terbangun lalu bersabda, سُبْحَانَ اللَّهِ مَاذَا أُنْزِلَ اللَّيْلَةَ مِنْ الْفِتْنَةِ مَاذَا أُنْزِلَ مِنْ الْخَزَائِنِ مَنْ يُوقِظُ صَوَاحِبَ الْحُجُرَاتِ يَا رُبَّ كَاسِيَةٍ فِي الدُّنْيَا عَارِيَةٍ فِي الْآخِرَةِ “Subhanallah Maha suci Allah, fitnah apakah yang diturunkan pada malam ini? Dan apa yang diturunkan pada dua perbendaharaan/kekayaan Romawi dan Parsi? Siapa yang membangunkan orang-orang yang ada di kamar-kamar maksudnya istri-istrinya?, karena betapa banyak orang hidup menikmati nikmat-nikmat dari Allah di dunia ini namun akan telanjang nanti di akhirat tidak mendapatkan kebaikan.” HR. Al-Bukhari Menyibukkan diri dengan ibadah di zaman penuh fitnah juga memiliki faedah besar, الْعِبَادَةُ فِي الْهَرْجِ كَهِجْرَةٍ إِلَيَّ “Beribadah di masa haraj sulit, seperti berhijrah kepadaku.” HR. Muslim No. 2948 Ibnu Rajab Al-Hanbali menjelaskan, sebab dari mendapatkan keutamaan itu adalah kebanyakan manusia pada zaman fitnah selalu memperturutkan hawa nafsunya dan tidak mau kembali kepada agama. Kondisi mereka sebagaimana orang Jahiliyah zaman dahulu. Beliau melanjutkan, maka apabila di antara mereka ada seseorang yang mau berpegang teguh kepada agamanya dan menyembah Rabbnya, mencari ridha-Nya dan menjauhi murka-Nya, itu seperti halnya orang yang berhijrah dari komunitas Jahiliyah menuju Rasulullah shallallahu alaihi wasallam, beriman kepadanya, menaati perintah dan menjauhi larangannya. Ibnu Rajab Hanbali, Lathaiful Ma’arif, 156 Jamaah shalat Jumat rahimakumullah Keempat Memohon Kematian yang BaikTidak bisa dipungkiri bahwasanya fitnah akhir zaman adalah ujian besar yang menimpa diri dan hati orang beriman, bahkan sampai pada keadaan hilangnya agama dan keimanan dari dirinya kafir/murtad, dan itu adalah kerugian yang amat besar. Maka yang paling baik bagi seorang mukmin adalah memohon kepada Allah agar bisa diberikan kematian yang baik, yaitu mati tetap teguh di atas agama Islam. Karena mati dalam keadaan Islam itu lebih baik dari pada hidup kehilangan iman. Oleh karenanya baginda Rasulullah Muhammad shallallahu alaihi wasallam bersabda اثْنَتَانِ يَكْرَهُهُمَا ابْنُ آدَمَ الْمَوْتُ وَالْمَوْتُ خَيْرٌ لِلْمُؤْمِنِ مِنْ الْفِتْنَةِ وَيَكْرَهُ قِلَّةَ الْمَالِ وَقِلَّةُ الْمَالِ أَقَلُّ لِلْحِسَابِ “Dua hal yang dibenci oleh manusia; kematian padahal kematian itu lebih baik bagi orang mukmin dari pada fitnah dan benci sedikitnya harta padahal sedikitnya harta itu lebih ringan untuk hisab.” HR. Ahmad Sebagaimana juga ibunda Maryam berkata yang diabadikan dalam al-Quran فَأَجَاءَهَا الْمَخَاضُ إِلَىٰ جِذْعِ النَّخْلَةِ قَالَتْ يَا لَيْتَنِي مِتُّ قَبْلَ هَٰذَا وَكُنْتُ نَسْيًا مَنْسِيًّا “Maka rasa sakit akan melahirkan anak memaksa ia bersandar pada pangkal pohon kurma, dia berkata Aduhai, alangkah baiknya aku mati sebelum ini, dan aku menjadi barang yang tidak berarti, lagi dilupakan.’” QS. Maryam 23 Sesungguhnya ibunda Maryam takut akan omongan atau cemoohan manusia. Ia juga takut kalau tidak kuat berpegang kepada agama dan bersabar atas ujian di dalamnya. Oleh karena itu, ia meminta kematian kepada Allah sebelum fitnah itu datang. Imam Ibnu Katsir menjelaskan, ayat di atas menjadi dalil bolehnya berangan-angan mati saat terjadi fitnah. Ibunda Maryam mengetahui bahwasanya ia akan diuji oleh Allah dengan bayi yang akan dikandungnya, dan manusia akan banyak yang tidak percaya tentang berita bahwa bayi dalam kandungannya itu adalah calon Nabiyullah. Oleh karena itu ia berucap, “Duhai andaikan…” Ibnu Katsir, Tafsir Al-Qur’an Al-Adhim, 3/189 Jamaah shalat Jumat rahimakumullah Demikian materi khutbah Jumat tentang 4 bekal menghadapi fitnah akhir zaman yang dapat kami sampaikan pada siang hari yang berbahagia ini. semoga Allah Ta’ala memberikan kepada kita kekuatan untuk senantiasa menjalankan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya serta melindungi kita semua dari pedihnya fitnah akhir zaman ini. أَقُوْلُ قَوْلِيْ هذا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ مِنْ كُلِّ ذَنْبٍ، فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ.
AlBukhari no. 1178 dan Muslim no. 721) Demikian Materi Khutbah Jumat tentang 6 Pesan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam yang mesti kita perhatikan dan kita cermati dengan baik. Semoga Allah Ta'ala memberi kita kemudahan dalam menjalankan syariat-Nya dan meniti jalan sunnah Nabi-Nya. Aamiin.
Khutbah Jumat Bahasa Sunda Memperingati Tahun Baru Hijriyah 1443 H disajikan oleh NU Cilacap Online dengan judul Hijrah Jeung Muhasabah Sangkan Berkah. Khutbah Jum’at ini juga selain menyinggung pesan sejarah juga mengandung pesan pada umumnya, masyarakat merayakan tahun baru berdasarkan penanggalan masehi, Islam memperingati tahun baru berdasarkan penanggalan Hijriyah yang diterapkan sejak Nabi Muhammad SAW hijrah setelah memperoleh wahyu yakni perintah dari Allah untuk menyebarkan ajaran Islam ke Muharram diperingati sebagai pengingat seluruh muslim pada peristiwa penting kala Nabi Muhammad SAW hijrah dari Makkah ke Madinah yang kemudian melahirkan agama Islam. Setelah Nabi Muhammad SAW hijrah, Islam mengalami perkembangan pesat dan semakin menyebar hingga ke Mekkah dan wilayah memiliki 12 bulan dalam satu tahun yang empat bulan di antaranya adalah bulan yang paling dimuliakan oleh Allah SWT kerap disebut bulan haram asyhurul hurum. Keempat bulan tersebut ialah bulan Dzulqo’dah, Dzulhijjah, Muharram, dan juga Khutbah Jumat Bahasa Sunda Katengtreman Jeung KabagjaanKhutbah Gerhana Bulan Bahasa SundaKhutbah Gerhana Bahasa Jawa, I’tibar Grahana BulanPergantian tahun baru Islam Hijriyah sebagai momentum penting bagi umat Islam sebagai sarana intropeksi diri sekaligus sebagai sarana umat Islam merencanakan langkah-langkah yang lebih baik lagi. Berikut ini Teks Naskah Khutbah Jumat Bahasa Sunda Tahun Baru Hijriyah 1443 H selengkapnyaاَلْحَمْدُ للهِ الَّذِىْ فَضَّلَ بَيْنَ الشُّهُوْرِ وَاْلاَيَامِ. فَجَعَلَ شَهْرَعَاشُوْرَاءِ مِنْ اَفْضَلِهَافَفَضْلُهُ قَدْ سَاعَ بَيْنَ اْلاَنَامِ وَفَضَّلَ يَوْمَ عَشُوْرَاءِ عَلَى جَمِيْعِ اْلاَيَامِهِ وَجَعَلَهُ لِعِقْدِ اَيَّامِ الشَّهْرِ وَاسِطَةِ النِّظَامِ. اَشْهَدُ اَنْﻵاِلهَ اِلاَّاللهُ وَحْدَهُ لاَشَرِيْكَ لَهُ اْلمُنْفَرِدُ بِالْكَمَالِ وَاْلبَقَاءِ وَالدَّوَامِ, وَاَشْهَدُ اَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ اَشْرَفُ مُرْسَلٍ وَاَفْضَلُ اِمَامٍ. اَللّهُمَّ فَصَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى عَبْدِكَ وَرَسُوْلِكَ مَحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِهِ وَاَصْحَابِهِ اْلاَ ئِمَّةِ اْلاَعْلاَمِ مَصَابِيْحِ الظَّلاَمِ. اَمَابَعْدُ فَيَاعِبَادَاللهِ , اِتَّقُوااللهَ حَقَّ تَقْوَاهُ, فَقَدْ قَالَ اللهُ تَعَالىَ فِى كِتَبِهِ الْكَرِيْمِ اَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ. يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ ٱتَّقُواْ ٱللَّهَ وَلۡتَنظُرۡ نَفۡسٞ مَّا قَدَّمَتۡ لِغَدٖۖ وَٱتَّقُواْ ٱللَّهَۚ إِنَّ ٱللَّهَ خَبِيرُۢ بِمَا jamaah Jumat RahimakumullahLangkung tipayun mangga urang sami-sami sanggakeun puji sareng syukur ka hadzirat Allah SWT., nu parantos maparingan rahmat sareng karunia ka urang sadaya, oge dina dangeut ieu urang sadaya mugi didugikeun ku Allah SWT kana sasih anu enggal nyaeta Muharram 1443 H, kalayan disarengan sehat wal-afiyat tiasa ngalakonan parentah Shalawat sinareng salam mugia dilimpahkeun ka panutan urang sadaya nyaeta kangjeng Nabi Muhammad SAW., sareng ka kulawargina, para sahabatna, tabi’in, tabi’it tabi’in dugi ka urang sadaya salaku umatna. AamiinHadirin jamaah Jumat Rahimakumullah,Dina Jumat payun urang sadaya bakal gentos taun anu enggal nyaeta 1443 H. Janten urang teh parantos ngantunkeun taun 1442 H. Ku datangna bulan Muharram, hartosna urang asup kana hiji babad anyar, saperti anu geus diterangkeun dina ajaran Islam, anu mangrupakeun bulan nalika Rasulullah SAW., seueur kenging kajayaan dina ngalaksanakeun syi’ar/da’wahna atanapi ngadugikeun kalimat tauhid Laailaaha Illallah. Sajabi ti eta bulan muharram teh mangarupikeun bulan pergantian taun Islam nu biasa ku urang disebut taun “Hijriah atanapi taun baru Islam”.Ayapon maksud urang ngayakeun peringatan dina nyambut taun anu munggaran, sajabi ti ngarayakeun taun baru Islam pikeun ngalaksanakeun syiar agama Islam. Oge urang kudu daek ngitung atanapi muhasabah kana diri jeung nimbang diri urang sorangan samemeh urang di-itung sakabeh amal urang boh anu hade atawa nu goreng dipayuneun Allah SWT, dina poean wawales, sapertos dina salah sawios katerangan anu disaurkeun dina Al-Qur’an يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ ٱتَّقُواْ ٱللَّهَ وَلۡتَنظُرۡ نَفۡسٞ مَّا قَدَّمَتۡ لِغَدٖۖ وَٱتَّقُواْ ٱللَّهَۚ إِنَّ ٱللَّهَ خَبِيرُۢ بِمَا تَعۡمَلُونَ Hartosna Hei inget jalma-jalma nu ariman, kudu taqwa aranjeun kabeh ka Allah jeung kudu merhatikeun diri kana naon-naon anu geus dilakonan pikeun poe isuk jeung kudu tarakwa aranjeun kabeh ka Allah saestuna Allah anu waspada kana naon perkara anu ku aranjeun dipigawe. al-Hasr 18Oge dawuhan sahabat Umar bin Khothobحَا سِبُوْااَنْفُسَكُمْ قَبْلَ اَنْ تُحَاسَبُوْا“kudu diperhitungkeun hade goreng diri aranjeun samemeh aranjeun ditimbang ku Allah SWT.”Hadirin jamaah Shalat Jumat Rahimakumullah,Supaya dina ngamimitian hirup dina taun anyar urang kalebetkeun jalmi anu anu dirahmat ku Allah SWT, anu kurang alus sing bisa jadi alus jeung naon anu rusak di omean sarta sadaya nu tos sae supaya bisa dilakonan kalayan istiqomah, teras diamalkeun, dilestarikeun jeung dipertahankeun kalawan ditingkatkeun kunu langkung sae timbatan nu geus Jumat Bahasa Sunda LainnyaHarta Anu Mawa Bagja Jeung WaluyaKautamaan Puasa Sunat Dina Bulan SyawalSyukur Nikmat Kamerdekaan, Khutbah Jumat Bahasa SundaKukituna dina mayunan taun anu enggal ieu, hayu urang sami-sami nyeueurkeun amal-amalan anu sae. Meungpeung urang sadaya aya dina waktu anu laluawasa keneh, hayu urang gunakeun sareng ngempelkeun amal ibadah ka Allah Rasulullah SAW dina hadistnaاِغْتَنِمْ خَمْسًا قَبْلَ خَمْسٍ، حَيَاتَكَ قَبْلَ مَوْتِكَ، وَصِحَتَكَ قَبْلَ سَقَمِكَ، وَفِرَاغَكَ قَبْلَ شُغْلِكَ، وَشِبَابَكَ قَبْلَ هَرَمِكَ، وَغِنَاكَ قَبْلَ فَقْرِكَHartosna “Jaga lima perkara samemeh datang lima perkara 1 meungpeung hirup samemeh datang maot, 2 meungpeung cager samemeh gering, 3 meungpeung nyalse samemeh riweuh, 4 meungpeung ngora samemeh kolot, 5 meungpeung beunghar samemeh sangsara”.Ku cara ngagunakeun waktu hirup samemeh datang ajal, dianggo kasempetan ibadah sareng amal sholeh, etateh ngandung hartos urang kudu bebekelan engke dimana urang mulih ka jati mulang asal, ka alam akherat mah moal aya nu manfaat pikeun manusa kajabi hate anu salamet tina panyakit hate jeung pamusyrikan oge anu midamel amal sholeh nalika hirup di alam jugaKhutbah Bahasa Sunda Amal Akherat Nu Moal Bakal PegatSyukur Sangkan Dina Kajayaan Kabupaten CilacapHadirin jamaah Shalat Jumat Rahimakumullah,Rupina khutbah berkah taun hijriyah sakitu anu tiasa kapihatur dina raraga nyambut Taun baru 1443 Allah SWT ngahaputen kana sagala dosa nu parantos dilakonan ku urang sadaya dina taun anu kalangkung, kalayan Allah salamina mugi maparin pituduh sareng rahmat ka urang sadaya. Aamiin ya Rabbal اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِيْ اْلقُرْآنِ اْلعَظِيْمِ وَنَفَعَنِي وَإيَّاكُمْ ِبمَا ِفيْهِ مِنَ اْلآياَتِ وَالذكْر ِالْحَكِيْمِ وَتَقَبَّلَ مِنِّي وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ إنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ اْلعَلِيْمُ= KHUTBAH KADUA =اَلْحَمْدُ للهِ الَّذِىْ اَمَرَنَا بِكَثْرَةِ ذِكْرِاللهِ وَامْتِثَالِ اَوَامِرِاللهِ وَاجْتِنَابِ نَوَاهِيْهِ. اَشْهَدُ اَنْ ﻵاِلهَ اِلاَّاللهُ وَحْدَهُ لاَشَرِيْكَ لَهُ, وَاَشْهَدُ اَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ, اَللّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى عَبْدِكَ وَرَسُوْلِكَ سَيِّدِنَامُحَمَّدٍنِابْنِ عَبْدِاللهِ وَعَلَى اَلِهِ وَاَصَحَابِهِاَمَّا بَعْدُ فَياَ اَيُّهَا النَّاسُ اِتَّقُوااللهَ فِيْمَا اَمَرَ وَانْتَهُوْا عَمَّا نَهَى وَاعْلَمُوْا اَنَّ اللهّ اَمَرَكُمْ بِاَمْرٍ بَدَأَ فِيْهِ بِنَفْسِهِ وَثَـنَى بِمَلآ ئِكَتِهِ بِقُدْسِهِ وَقَالَ تَعاَلَى اِنَّ اللهَ وَمَلآ ئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِى يآ اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلِّمْ وَعَلَى آلِ سَيِّدِناَ مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَنْبِيآئِكَ وَرُسُلِكَ وَمَلآئِكَةِ اْلمُقَرَّبِيْنَ وَارْضَ اللّهُمَّ عَنِ اْلخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ اَبِى بَكْرٍوَعُمَروَعُثْمَان وَعَلِى وَعَنْ بَقِيَّةِ الصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِيْنَ وَتَابِعِي التَّابِعِيْنَ لَهُمْ بِاِحْسَانٍ اِلَىيَوْمِ الدِّيْنِ وَارْضَ عَنَّا مَعَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَاَللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ اَلاَحْيآءُ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ اللهُمَّ اَعِزَّ اْلاِسْلاَمَ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَاْلمُشْرِكِيْنَ وَانْصُرْ عِبَادَكَ اْلمُوَحِّدِيَّةَ وَانْصُرْ مَنْ نَصَرَ الدِّيْنَ وَاخْذُلْ مَنْ خَذَلَ اْلمُسْلِمِيْنَ وَ دَمِّرْ اَعْدَاءَالدِّيْنِ وَاعْلِ كَلِمَاتِكَ اِلَى يَوْمَ الدِّيْنِ. اللهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا اْلبَلاَءَ وَاْلوَبَاءَ وَالزَّلاَزِلَ وَاْلمِحَنَ وَسُوْءَ اْلفِتْنَةِ وَاْلمِحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا اِنْدُونِيْسِيَّا خآصَّةً وَسَائِرِ اْلبُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ عآمَّةً يَا رَبَّ اْلعَالَمِيْنَ. رَبَّنَا آتِناَ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. رَبَّنَا ظَلَمْنَا اَنْفُسَنَاوَاِنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ اْلخَاسِرِيْنَ. عِبَادَاللهِ ! اِنَّ اللهَ يَأْمُرُنَا بِاْلعَدْلِ وَاْلاِحْسَانِ وَإِيْتآءِ ذِى اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشآءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْي يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ وَاذْكُرُوااللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ اَكْبَرْKhutbah Jumat Bahasa Sunda, Hijrah Jeung Muhasabah Sangkan Berkah, Memperingati Tahun Baru Hijriyah 1443 H diterbitken Ku Seksi Bimas Islam Kemenag Kota Banjar, Jabar, disusun Ku Jamal Shidiq, Teks Khutbah Jumat Bahasa Sunda NU Cilacap Online di atas bisa didownload dalam versi file .pdf DI SINIPenyelaras Bahasa IHA
InsyaAllah, upaya membentengi diri kita dan keluarga kita ini juga termasuk jihad dan membela kehormatan agama. Maka bersamaan dengan berakhirnya tahun 2021, marilah kita introspeksi dan menata diri. Marilah bersihkan diri, jernihkan hati dengan bertaubat, dan sambut masa depan dan tahun mendatang dengan lebih optimis.
Khutbah Jum’at Kiat Menghadapi Fitnah Akhir Zaman ini merupakan rekaman khutbah Jum’at yang disampaikan oleh Ustadz Abu Yahya Badrusalam, Lc. di Masjid Al-Barkah, Komplek Rodja, Kp. Tengah, Cileungsi, Bogor, pada Jum’at, 7 Sya’ban 1440 H / 11 April 2019 M. Khutbah Pertama – Khutbah Jum’at Kiat Menghadapi Fitnah Akhir Zaman إنَّ الـحَمْدَ لِلّهِ نَـحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ، وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَن لاَّ إِلَهَ إِلاَّ الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُـحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُولُه قال الله تعالى فى كتابه الكريم، يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ وقال تعالى، يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا أَمَّا بَعْدُ، فإِنَّ أَصَدَقَ الْحَدِيثِ كِتَابُ اللَّهِ ، وَأَحْسَنَ الْهَدْيِ هَدْيُ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ، وَشَرَّ الأُمُورِ مُحْدَثَاتُهَا ، وَكُلَّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ ، وَكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلالَةٌ ، وَكُلَّ ضَلالَةٍ فِي النَّارِ Ummatal Islam, Allah Subhanahu wa Ta’ala mengutus para Rasul untuk membimbing kita kepada jalanNya yang lurus. Allah memerintahkan kita untuk mengikuti jalan tersebut dan Allah melarang untuk mengikuti jalan-jalan yang lainnya. Allah Ta’ala berfirman وَأَنَّ هَـٰذَا صِرَاطِي مُسْتَقِيمًا فَاتَّبِعُوهُ ۖ وَلَا تَتَّبِعُوا السُّبُلَ فَتَفَرَّقَ بِكُمْ عَن سَبِيلِهِ ۚ ذَٰلِكُمْ وَصَّاكُم بِهِ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ ﴿١٥٣﴾ “dan bahwa inilah jalan-Ku yang lurus, maka ikutilah dia, dan janganlah kamu mengikuti jalan-jalan yang lain, karena jalan-jalan itu mencerai beraikan kamu dari jalan-Nya. Yang demikian itu diperintahkan Allah agar kamu bertakwa.” QS. Al-An’am[6] 153 Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam suatu ketika, kata Abdullah bin Mas’ud, membuat sebuah garis yang lurus kemudian beliau membuat garis di kanan dan kirinya, garis-garis yang kecil. Kemudian Rasulullah Shalallahu Alaihi wa Sallam menunjuk garis yang lurus tersebut seraya beliau membawakan ayat yang tadi. وَأَنَّ هَـٰذَا صِرَاطِي مُسْتَقِيمًا فَاتَّبِعُوهُ “dan bahwa inilah jalan-Ku yang lurus, maka ikutilah dia” Kemudian Rasulullah menunjuk jalan-jalan yang ada di samping kanan dan kirinya, وَلَا تَتَّبِعُوا السُّبُلَ “jangan kamu mengikuti jalan-jalan yang lain tersebut” Lalu Allah menyebutkan mengapa kita dilarang untuk mengikuti jalan-jalan selain jalan yang lurus? فَتَفَرَّقَ بِكُمْ عَن سَبِيلِهِ “niscaya jalan-jalan tersebut akan memecah belah kalian, mencerai-beraikan kalian daripada jalanNya yang lurus tersebut.” Jalan itu tiada lain adalah jalan yang dipancangkan oleh Allah dan RasulNya. Jalan yang Allah telah wahyukan di dalam Al-Qur’an Al-Karim dan telah dicontohkan oleh Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam. Inilah jalan yang dilalui oleh para Sahabat Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam. Dimana mereka tidak sama sekali condong ke kanan atau ke kiri. Maka para Sahabat lah yang paling paham tentang jalan-jalan tersebut. Kemudian estafet pun dilanjutkan oleh generasi berikutnya yang terbaik setelah para Sahabat. Yaitu para Tabi’in, kemudian setelahnya pada Tabi’ut Tabi’in. Itulah jalan yang telah Allah gariskan kepada kita saudaraku sekalian. Kewajiban kita untuk mengikuti jalan tersebut. Jalan yang senantiasa kita minta kepada Allah dalam shalat kita اهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيمَ ﴿٦﴾ “Berikan kami hidayah kepada jalan yang lurus,” QS. Al-Fatihah[1] 6 Siapa jalan yang lurus tersebut? صِرَاطَ الَّذِينَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ “Yaitu jalan orang-orang yang Engkau berikan nikmat atas mereka.” Siapa orang-orang yang diberikan nikmat tersebut? Allah menyebutkan dalam surat yang lain وَمَن يُطِعِ اللَّـهَ وَالرَّسُولَ فَأُولَـٰئِكَ مَعَ الَّذِينَ أَنْعَمَ اللَّـهُ عَلَيْهِم مِّنَ النَّبِيِّينَ وَالصِّدِّيقِينَ وَالشُّهَدَاءِ وَالصَّالِحِينَ ۚ وَحَسُنَ أُولَـٰئِكَ رَفِيقًا ﴿٦٩﴾ “Dan barangsiapa yang mentaati Allah dan RasulNya, mereka itu akan bersama-sama dengan orang-orang yang dianugerahi nikmat oleh Allah, yaitu Nabi-nabi, para shiddiiqiin, orang-orang yang mati syahid, dan orang-orang shalih. Dan mereka itulah teman yang sebaik-baiknya.” QS. An-Nisa'[4] 69 Banyak ulama tafsir menafsirkan, bahwasannya yang paling tepat untuk masuk dalam para shiddiiqiin, syuhada, dan orang-orang shalih adalah para Sahabat Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam. Maka itulah jalan yang dilalui oleh Rasulullah dan para Sahabatnya. Yang Rasulullah pun juga memerintahkan umatnya untuk mengikutinya sebagaimana dalam hadits yang masyhur ketika Rasulullah mengabarkan umat Islam terpecah belah menjadi 73 golongan, Rasulullah mengabarkan bahwa yang satu di surga dan 72 di neraka. Ketika Rasulullah ditanya siapa yang satu tersebut, kata Rasulullah, “Al-Jama’ah” Siapa Al-Jama’ah? مَا أَنَا عَلَيْهِ وَ أَصْحَابِي “Yang aku dan para Sahabatku di atasnya.” Perhatikanlah ya Ummatal Islam, ketika Allah menyebutkan dalam surat Al-An’am surat 153 tadi, “Inilah jalan-Ku yang lurus, ikutilah. Jangan kamu ikuti jalan-jalan yang lainnya. Niscaya jika kamu mengikuti jalan-jalan selain jalan yang lurus itu, itu akan memecah belah kalian, mencerai beraikan kalian dari jalan yang lurus.” Ini memberikan kepada kita sebuah pemahaman yang agung, bahwa siapapun yang tidak mau mengikuti jalannya Rasulullah dan para Sahabatnya, ia pasti bercerai-berai, ia pasti berpecah-belah. Oleh karena itu Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman وَاعْتَصِمُوا بِحَبْلِ اللَّـهِ جَمِيعًا وَلَا تَفَرَّقُوا “Berpeganglah kalian semuanya kepada tali Allah dan jangan bercerai berai.” QS. Ali-Imran[3] 103 Allah menyuruh kita semuanya berpegang kepada tali Allah, sedangkan tali Allah itu Al-Quran dan hadits. Lalu Allah mengatakan, “Jangan bercerai berai.” Ini memberikan makna kepada kita bahwa orang yang tidak berpegang kepada Al-Qur’an dan hadits, ia pasti bercerai berai. Allah juga berfirman وَأَطِيعُوا اللَّـهَ وَرَسُولَهُ وَلَا تَنَازَعُوا فَتَفْشَلُوا وَتَذْهَبَ رِيحُكُمْ ۖ وَاصْبِرُوا ۚ إِنَّ اللَّـهَ مَعَ الصَّابِرِينَ ﴿٤٦﴾ “Dan taatlah kepada Allah dan Rasul-Nya dan janganlah kamu berbantah-bantahan, yang menyebabkan kamu menjadi gentar dan hilang kekuatanmu dan bersabarlah. Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.” QS. Al-Anfal[8] 146 Allah memulai dengan ucapannya, “Taati Allah dan RasulNya.” Lalu Allah mengatakan, “Jangan berselisih.” Itu menunjukkan bahwa orang yang tidak mentaati Allah dan RasulNya pun tidak akan pernah bersatu padu. Mereka akan senantiasa berselisih dan berselisih. Ummatal Islam, Maka dari itulah, kewajiban kita seluruh umat Islam yang mengaku diri sebagai pengikut Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam untuk menjalani jalan yang satu tersebut. Jalan Rasulullah dan para Sahabatnya. Karena itulah jalan satu-satunya keselamatan. Itulah jalan satu-satunya menuju surga Allah Subhanahu wa Ta’ala. Maka siapa yang tidak mau mengikuti jalan tersebut, jangan harap dia mendapatkan kebenaran yang hakiki. Oleh karena itu Al-Imam Al-Barbahari berkata ketika menyebutkan tentang hakikat kebenaran, kata beliau اعلموا أن الإسلام هو السنة والسنة هي الإسلام، ولا يقوم أحدهما إلا بالآخر “ketahuilah bahwa Islam adalah Sunnah ajaran Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam dan Sunnah adalah Islam, masing-masing tidak dapat berdiri kecuali dengan yang lainnya” Dan termasuk sunnah adalah berpegang kepada Al-Jama’ah. Lalu beliau berkata, “Dan dasar pondasi yang dibangun diatasnya Al-Jama’ah, mereka adalah para Sahabat Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam, merekalah yang disebut Ahlus Sunnah wal Jama’ah. Siapa yang tidak mau mengambil dari mereka para Sahabat, sungguh sungguh ia pasti tersesat dan berbuat bid’ah.” Subhanallah.. Pernyataan dari seorang imam yang wafat pada tahun 329 Hijriyah. Dan semua Imam pun menyatakan demikian. Karena memang itulah perintah Allah dalam Al-Qur’an dan perintah RasulNya Shallallahu Alaihi wa Sallam. Sebagaimana Imam Ath-Thahawi meriwayatkan dalam Syarh Musykil al-Atsar, bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda kepada para Sahabat إِنَّهَا سَتَكُوْنُ فِتْنَةٌ “Sesungguhnya akan terjadi fitnah.” Lalu kemudian ada seorang Sahabat bertanya, “wahai Rasulullah, disaat muncul fitnah-fitnah tersebut, apa yang engkau perintahkan kepada kami?” Apa kata Rasulullah? تَرْجِعُوْنَ إِلَى أَمْرِكُمُ الْأَوَّلِ “Kembalilah kepada urusan kalian yang pertama.” Urusan yang pertama itu urusan yang dipegang oleh para Sahabat Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam. Ini nash yang sangat sharih jelas yang menunjukkan bahwa disaat terjadi fitnah-fitnah -dan ini kita hidup dizaman yang penuh dengan fitnah- Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda, “Kembalilah kalian kepada urusan yang pertama.” Yaitu para Sahabat Rasulullah Shalawatullahi Alaihi wa Sallam. Inilah jalan yang lurus yang harus kita ikuti saudaraku sekalian. Jalan yang ditempuh oleh Rasulullah dan para Sahabatnya. Untuk senantiasa mengikutinya membutuhkan keilmuan yang dalam tentang jalan mereka. Maka kewajiban kita untuk menggali kitab-kitab para ulama yang menyebutkan tentang aqidah mereka, tentang ibadah mereka dengan sanad-sanad yang shahih. Kita berusaha untuk terus menuntut ilmu dan mengkaji tentang bagaimana sunnah Rasul dan para Sahabatnya. Sehingga kita menjadi orang-orang yang tertunjuki. أقول قولي هذا واستغفر الله لي ولكم Khutbah kedua – Khutbah Jum’at Kiat Menghadapi Fitnah Akhir Zaman الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله، نبينا محمد و آله وصحبه ومن والاه، وأشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له، وأشهد أنَّ محمّداً عبده ورسولهُ Demikian nasihat-nasihat para ulama terdahulu untuk senantiasa kita mengikuti Rasulullah dan para Sahabatnya. Ini dia Al-Imam Syafi’i, imam yang sangat masyhur di negeri kita ini. Hampir seluruh kaum Muslimin di negeri kita menisbatkan kepada madzhab beliau, mazhab Syafi’i. Beliau memuji para Sahabat sebagaimana disebutkan dalam riwayat Robi’ bin Sulaiman. Beliau mengatakan “Sungguh Allah telah memuji para Sahabat dalam Al-Qur’an dan melalui lisan Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam. Mereka para Sahabat diatas kita dalam setiap ilmu, dalam setiap pemahaman, istimbat, istidrak, akal dan waro’.” Lalu Imam Syafi’i berkata lagi, “Pendapat para Sahabat lebih terpuji untuk kita dan lebih layak untuk kita ikuti daripada pendapat kita sendiri.” Subhanallah, Al-Imam Syafi’i imam yang sangat masyhur. Semua kaum Muslimin pasti mengenal Imam Syafi’i. Bahkan Imam Baihaqi berkata, “Seluruh ulama setelah Syafi’i berhutang budi kepada Imam Syafi’i.” Ini semua karena setiap ilmu-ilmu yang kita pelajari, sepatu ilmu hadits, ilmu ushul fiqih, Imam Syafi’i lah yang pertama kali mencetuskannya. Ternyata Imam Syafi’i Rahimahullah memberikan kepada kita sebuah kaidah yang agung. Yaitu mengikuti pemahaman para Sahabat Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam. Maka Al-Imam Ibnul Qayyim dan para ulama menyebutkan bahwasannya dalil menurut Imam Syafi’i adalah yang pertama Al-Qur’an, yang kedua hadits yang shahih, yang ketiga ijma’ para ulama, yang keempat qiyas jali dan qiyas yang shahih, kemudian yang kelima yaitu perkataan Sahabat Nabi Sallallahu Alaihi wa Sallam. Sampai-sampai Imam Syafi’i menganggap apabila seorang Sahabat berpendapat dan tidak ada Sahabat lain yang menyelisihinya, maka itu hujjah atau dalil. Subhanallah, saking Imam Syafi’i mengagungkan para Sahabat. Demikianlah saudaraku sekalian, inilah jalan yang harus kita lalui, inilah pemahaman yang harus kita ikuti, pemahaman para Sahabat Nabi Shalawatullahi Alaihim wa Salamuh. اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ اللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالمسْلِمَاتِ وَالمؤْمِنِيْنَ وَالمؤْمِنَاتِ الأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالأَمْوَاتِ اللهُمَّ اجْعَلنَا مِن التَّوَّابِين اللهُمَّ اجْعَلنَا مِن المتَّقِين اللهُمَّ وَتُبْ عَلَيْنَا اِنَّكَ اَنْتَ التَّوابُ الرَّحِيم اللَّهُمَّ أَعِنِّي عَلَى ذِكْرِكَ وَشُكْرِكَ وَحُسْنِ عِبَادَتِكَ عباد الله إِنَّ اللَّـهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْإِحْسَانِ وَإِيتَاءِ ذِي الْقُرْبَىٰ وَيَنْهَىٰ عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنكَرِ وَالْبَغْيِ ۚ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ ﴿٩٠﴾ فَاذْكُرُوا الله العَظِيْمَ يَذْكُرْكُم، وَاشْكُرُوهُ عَلَى نِعَمِهِ يَزِدْكُم، ولذِكرُ الله أكبَر. Download Khutbah Jum’at Singkat Kiat Menghadapi Fitnah Akhir Zaman Podcast Play in new window DownloadSubscribe RSS Jangan lupa untuk ikut membagikan link download khutbah Jum’at ini, kepada saudara Muslimin kita baik itu melalui Facebook, Twitter, atau Google+ Anda. Semoga Allah membalas kebaikan Anda.
FitnahAkhir Zaman KHUTBAH JUM'AT PERTAMA . "Mereka adalah orang seperti kita dan berbicara dengan bahasa kita." (Al Hadis). Sungguh, telah tertanam pada diri para hamba sifat bakhil dan tamak, sehingga banyak di antara mereka yang menolak untuk membayar zakat dan nafkah yang wajib. Banyak orang yang tamak dan berusaha sekuat tenaga
DaftarKhutbah Jumat PDF Lengkap Selama Bulan Ramadhan 2022, Mulai Minggu Pertama Hingga Keempat. 4 Khutbah Jumat Bulan Rajab Bahasa Jawa PDF Terbaik Lengkap dengan Mukaddimah dan Khutbah Kedua. 5 Khutbah Jumat Tentang Isra' Mi'raj Terbaik, Singkat dan Padat Format PDF NU. 3 Khutbah Jumat Tentang Sedekah Paling Bagus Tahun Ini.
Tautan Khutbah Jum'at: Kiat Menghadapi Fitnah Akhir Zaman ini merupakan rekaman khutbah Jum'at yang disampaikan oleh Ustadz Abu Yahya Badrusalam, Lc. di Masjid Al-Barkah, Komplek Rodja, Kp. Tengah, Cileungsi, Bogor, pada Jum'at, 7 Sya'ban 1440 H / 11 April 2019 M. Daftar Isi [ sembunyikan]
KhutbahJumat Bahasa Sunda iyeu (campur) bahasa indonesia terutami dina terjemah ayat Al-Qur'an sareng hadits, kumargi iyeu tina karakter sareng dialek simkuring anu lahir di tataran sunda tapi sadidinten langkung seueur ngagunakeun bahasa Indonesia. Creamah Pendek Bahasa Sunda Fitnah Akhir Zaman. Para wargi sadayana anu di muliakeun ku
. kt856xw87l.pages.dev/996kt856xw87l.pages.dev/872kt856xw87l.pages.dev/733kt856xw87l.pages.dev/981kt856xw87l.pages.dev/154kt856xw87l.pages.dev/869kt856xw87l.pages.dev/610kt856xw87l.pages.dev/245kt856xw87l.pages.dev/164kt856xw87l.pages.dev/532kt856xw87l.pages.dev/799kt856xw87l.pages.dev/959kt856xw87l.pages.dev/57kt856xw87l.pages.dev/425kt856xw87l.pages.dev/172
khutbah jumat bahasa sunda fitnah akhir zaman